tag:blogger.com,1999:blog-71269976372157539212024-03-05T18:35:22.052-08:00Penyakit Penyakit Berbahaya Pada Manusiachleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.comBlogger16125truetag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-87501531096298695742009-12-29T01:39:00.000-08:002009-12-29T01:39:38.319-08:00Kanker ProstatKanker Prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Kanker prostat sangat sering terjadi. <br />
<br />
Pemeriksaan mikroskopis terhadap jaringan prostat pasca pembedahan maupun pada otopsi menunjukkan adanya kanker pada 50% pria berusia diatas 70 tahun dan pada semua pria yang berusia diatas 90 tahun. <br />
<br />
Kebanyakan kanker tersebut tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat lambat. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy22lvdH2TjwEjbswscDfSm3uAD-E2cJSkN4bq1jjS4jVjyNymYxYPoQFmuFtXmx4kDw0TmT6uGjCC3_3zGa915cnDbb20A068PWcIxFd9BhykQC6Y8Aw7rog4Ebyz8g4_LHg-E715P2c9/s1600-h/prostat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" ps="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy22lvdH2TjwEjbswscDfSm3uAD-E2cJSkN4bq1jjS4jVjyNymYxYPoQFmuFtXmx4kDw0TmT6uGjCC3_3zGa915cnDbb20A068PWcIxFd9BhykQC6Y8Aw7rog4Ebyz8g4_LHg-E715P2c9/s640/prostat.jpg" /></a><br />
</div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PENYEBAB<br />
<br />
Penyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron. <br />
<br />
<br />
<br />
Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun. <br />
<br />
Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun. <br />
<br />
<br />
<br />
Pria yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat adalah pria kulit hitam yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pemaparan kadmium. <br />
<br />
Angka kejadian terendah ditemukan pada pria Jepang dan vegetarian. <br />
<br />
<br />
<br />
Kanker prostat dikelompokkan menjadi: <br />
<br />
Stadium A : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain. <br />
<br />
Stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik atau tes PSA. <br />
<br />
Stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening. <br />
<br />
Stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru). <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
GEJALA<br />
<br />
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut. <br />
<br />
<br />
<br />
Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. <br />
<br />
Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra. <br />
<br />
<br />
<br />
Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak. <br />
<br />
<br />
<br />
Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal). <br />
<br />
Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami fraktur (patah tulang). <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie-8oFi1il6q7pIbmJvx0fD3GNzFuWy3lnBWI0VuKcQEcoG7q2U0c31fQC28GDy6cJo8tFmawoxhPyRPFzAQ3hQdBoMfklYmlDIPxrz8Cwbx1VRMqEqAkrCfge1eI1FO0Sm_oySdyFAOve/s1600-h/kanker_prostat2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" ps="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie-8oFi1il6q7pIbmJvx0fD3GNzFuWy3lnBWI0VuKcQEcoG7q2U0c31fQC28GDy6cJo8tFmawoxhPyRPFzAQ3hQdBoMfklYmlDIPxrz8Cwbx1VRMqEqAkrCfge1eI1FO0Sm_oySdyFAOve/s640/kanker_prostat2.jpg" /></a><br />
</div><br />
<br />
Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia. <br />
<br />
Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya. <br />
<br />
<br />
<br />
Gejala lainnya adalah: <br />
<br />
Segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes <br />
<br />
Nyeri ketika berkemih <br />
<br />
Nyeri ketika ejakulasi <br />
<br />
Nyeri punggung bagian bawah <br />
<br />
Nyeri ketika buang air besar <br />
<br />
Nokturia (berkemih pada malam hari) <br />
<br />
Inkontinensia uri (beser) <br />
<br />
Nyeri tulang atau tulang nyeri jika ditekan <br />
<br />
Hematuria (darah dalam air kemih) <br />
<br />
Nyeri perut <br />
<br />
Penurunan berat badan. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
DIAGNOSA<br />
<br />
Cara terbaik untuk menyaring kanker prostat adalah melakukan pemeriksaan colok dubur dan pemeriksaan darah. <br />
<br />
Colok dubur pada penderita kanker prostat akan menunjukkan adanya benjolan keras yang bentuknya tidak beraturan. <br />
<br />
Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar antigen prostat spesifik (PSA), yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi juga bisa meningkat (tidak terlalu tinggi) pada penderita BPH. <br />
<br />
<br />
<br />
Jika pada pemeriksaan colok dubur ditemukan benjolan, maka dilakukan pemeriksaan USG. <br />
<br />
Dengan melakukan rontgen atau skening tulang, bisa diketahui adanya penyebaran kanker ke tulang. <br />
<br />
<br />
<br />
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan: <br />
<br />
Analisa air kemih <br />
<br />
Sitologi air kemih atau cairan prostat <br />
<br />
Biopsi prostat. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PENGOBATAN<br />
<br />
Pengobatan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan. <br />
<br />
Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya: <br />
<br />
Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran <br />
<br />
Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi. <br />
<br />
<br />
<br />
Pembedahan <br />
<br />
Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat). <br />
<br />
Seringkali dilakukan pada kanker stadium A dan B. <br />
<br />
Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal. <br />
<br />
Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 harai. <br />
<br />
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan inkontinensia uri. <br />
<br />
Pada penderita yang kehidupan seksualnya masih aktif, bisa dilakukan potency-sparing radical prostatectomy. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian). Pengangkatan kedua testis menyebabkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat ditolerir oleh penderita. <br />
<br />
Orkiektomi adalah pengobatan yang efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani orkiektomi penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit. <br />
<br />
Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar. <br />
<br />
<br />
<br />
Terapi penyinaran <br />
<br />
<br />
<br />
Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium A, B dan C. <br />
<br />
Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran. <br />
<br />
<br />
<br />
Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara: <br />
<br />
Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat inap. <br />
<br />
Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan hematuria. <br />
<br />
Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil. <br />
<br />
Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit. <br />
<br />
<br />
<br />
Obat-obatan <br />
<br />
Manipulasi hormonal. <br />
<br />
Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron. <br />
<br />
Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker. <br />
<br />
Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah menyebar. <br />
<br />
<br />
<br />
Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing hormone releasing hormone), semakin banyak digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Contohnya adalah lupron atau zoladeks. <br />
<br />
Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron (hal seperti ini disebut pengebirian kimiawi karena memiliki hasil yang sama dengan pengangkatan testis). <br />
<br />
Obat diberikan dalam bentuk suntikan, biasanya setiap 3 bulan sekali. <br />
<br />
Efek sampingnya adalah mual dan muntah, wajah kemerahan, anemia, osteoporosis dan impotensi. <br />
<br />
<br />
<br />
Obat lainnya yang digunakan untuk terapi hormonal adalah zat penghambat androgen (misalnya flutamid), yang berfungsi mencegah menempelnya testosteron pada sel-sel prostat. <br />
<br />
Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare dan ginekomastia (pembesaran payudara). <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Kemoterapi <br />
<br />
Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal. <br />
<br />
Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-sel kanker. <br />
<br />
<br />
<br />
Obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati kanker prostat adalah: <br />
<br />
- Mitoxantronx <br />
<br />
- Prednisone <br />
<br />
- Paclitaxel <br />
<br />
- Dosetaxel <br />
<br />
- Estramustin <br />
<br />
- Adriamycin. <br />
<br />
Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan. <br />
<br />
<br />
<br />
Pemantauan <br />
<br />
<br />
<br />
Apapun jenis pengobatan yang dijalaninya, penderita akan dipantau secara ketat mengenai perkembangan penyakitnya. <br />
<br />
Pemantauannya meliputi: <br />
<br />
Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan - 1 tahun). <br />
<br />
Skening dan/atau CT scan tulang untuk mengetahui penyebaran kanker. <br />
<br />
Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan gejala anemia. <br />
<br />
Pemantauan tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan perkembangan penyakit (misalnya kelelahan, penurunan berat badan, nyeri yang semakin hebat, penurunan fungsi usus dan kandung kemih serta kelemahan).chleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-7344521734079958582009-12-07T05:10:00.001-08:002009-12-07T05:19:04.052-08:00FLU BABIPenyebaran flu babi di Indonesia sangat mengkawatirkan dan sulit dibendung lagi. Di Indonesia telah terjadi peningkatan hampir 100% hanya dalam 1 bulan belakangan ini. Mengingat tingkat penyebarannya yang sangat cepat sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah memutuskan peningkatan status flu babi menjadi pandemi. Artinya, penyebaran virus flu jenis H1N1 itu sudah mengancam secara global. Melihat kondisi kepadatan penduduk, tingkat mobilitas dan perilaku hidup masyarakat Indonesia tampaknya penyebarannya akan sangat cepat melebihi yang diduga sebelumnya. Benarkah flu babi sebuah ancaman penyakit yang sangat menakutkan dan sangat berbahaya ?<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGUx9IULsP4sa9IJ0luhD2E5tS0K7Fm8_Gu_I5zqjsFBz51KVaMr1lQ3MXuxKaHD9UhCIf_d57jAK8MTK0y8IEydl3sQWqf46SwL_drZIG1X_pziwF9ebAzOlb1MfQDobNRAqg_LSwMJYv/s1600-h/swineFLU.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGUx9IULsP4sa9IJ0luhD2E5tS0K7Fm8_Gu_I5zqjsFBz51KVaMr1lQ3MXuxKaHD9UhCIf_d57jAK8MTK0y8IEydl3sQWqf46SwL_drZIG1X_pziwF9ebAzOlb1MfQDobNRAqg_LSwMJYv/s640/swineFLU.jpg" /></a><br />
</div>Kepanikan terhadap ancaman flu babi saat ini sangat wajar terjadi. Kepanikan mulai tampak, setiap hari dilaporkan oleh berbagai media tentang laporan dari berbagai kota dan berbagai rumah sakit tentang penderita yang dicurigai sebagai flu babi. Ketakutan itu juga melanda seluruh dunia. Terdapat kasus di suatu negara, terdapat satu penumpang sebuah pesawat yang mengalami demam seluruh penumpang di pesawat dikarantina selama seminggu. Pada kasus lain, ditemukan seseorang yang dicurigai flu babi di sebuah hotel, yang menyebabkan seluruh orang di hotel tersebut harus diisolasi. Banyak sekali laporan serupa yang menceritakan kepanikan terhadap ancaman flu babi dari berbagai belahan dunia.<br />
<br />
Saat ini Departemen Kesehatan telah menyatakan dalam di Indonesia dalam keadaan status KLB (Kejadian Luar Biasa) untuk kasus penyakit Flu babi. Selanjutnya tidak bisa dihindari siapapun penyebaran penyakit ini tampaknya akan seperti flu biasa. Melihat karakteristik penyebarannya dalam suatu dekade tertentu perlahan tapi pasti penyakit ini akan menyatu dengan kehidupan msyarakat sehari-hari. Kepanikan dan beban psikologis masyarakat akan secara perlahan mencair begitu flu babi akan semakin sering masuk di telinga. Bukanlah hal yang mustahil nantinya flu babi akan mudah dijumpai di lingkungan masyarakat baik di mall, pasar, kantor, sekolah bahkan di rumah. Saat ini mungkin banyak rumah sakit enggan merawat penderita flu babi. Bahkan depkes telah menunjuk RS yang merawat flu babi hanya beberapa rumah sakit khusus. Nantinya mungkin adalah hal yang biasa setiap rumah sakit atau puskesmas akan mempunyai dan merawat kasus flu babi. Saat ini begitu mendengar orang terkena flu babi akan diasingkan seperti penyakit paling berbahaya di dunia. Karena takutnya bahkan untuk memeriksa sampel darah penderita yang dicurigai flu babi, pemeriksa dari dinas kesehatan menggunakan baju ala astronot. Tetapi nantinya masyarakat akan terbiasa dan tidak menyadari bahwa flu yang baru dialami adalah flu babi.<br />
<br />
Flu babi merupakan penyakit saluran napas yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Pada manusia, tanda dan gejala flu babi secara umum sama dengan influenza atau flu biasa. Gejala yang terjadi meliputi demam disertai menggigil, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot dan tulang, sakit kepala, menggigil dan lemas atau letih.<br />
<br />
Peningkatan kasus flu babi di Indonesia tampaknya sulit dibendung lagi. Bahkan WHO yang sebelumnya dengan segala daya upaya melakukan pencegahan akhirnya berpendapat, laju penyebaran flu babi di dunia sudah tidak mungkin lagi untuk dihentikan. Lantaran itu, lembaga kesehatan PBB tersebut menganjurkan pada sejumlah negara untuk selekasnya mengurangi sedikit demi sedikit kebijakan pencegahan yang super ketat. Disamping itu, WHO juga melihat, tingkat kematian (mortality rate) flu babi sangat rendah, hanya 0,4%. Bandingkan dengan flu burung yang tingkat kematiannya mencapai 80%. Bisa diartikan, tingkat bahaya flu babi sejatinya setera dengan flu musiman (seasonal flu) biasa dan jauh lebih ringan dibandingkan flu burung.Sejumlah Negara mulai mengendurkan kewaspadan pada ancaman pandemi flu babi. Australia kini bahkan telah menghapuskan pengadaan thermal scanner (pengukur suhu tubuh) di bandara. Singapura bahkan tidak lagi memberikan obat jenis oseltamifir merek Tamiflu pada pasien flu babi dengan gejala ringan. Amerika Serikat bahkan memilih kebijakan untuk tidak lagi memberikan Tamiflu pada suspek dan pasien positif (confirm) flu babi. Pasalnya, virus H1N1 telah resisten (kebal) pada Tamiflu.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYPaezP0aQkfE0ehPjA7fTP9aSYxPv8SEUUB4lXa4gVHzCm5MyV4rdDJ6R7ykUocZ0E2ElFrOskW90-C09-8vNqXZivkF4TyzUtaafUMeN5qIDOH3jPx4Q_GjbXCBLxN8q4y_b8CThsZD8/s1600-h/flu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYPaezP0aQkfE0ehPjA7fTP9aSYxPv8SEUUB4lXa4gVHzCm5MyV4rdDJ6R7ykUocZ0E2ElFrOskW90-C09-8vNqXZivkF4TyzUtaafUMeN5qIDOH3jPx4Q_GjbXCBLxN8q4y_b8CThsZD8/s640/flu.jpg" /></a><br />
</div><br />
Kendati WHO menyatakan penyakit flu babi tidak lebih berbahaya dari flu biasa, Departemen Kesehatan memutuskan untuk tetap memperketat penjaringan pencegahan masuknya flu babi agar tidak cepat merembet lebih banyak ke Indonesia.<br />
<br />
Melihat tingkat penyebaran flu babi yang demikian cepat, tampaknya masyarakat Indonesia tidak terhindarkan dari ancaman ini. Melihat fakta yang ada nantinya secara psikologis dan biologis masyarakat harus siap menerima dan menghadapinya. Kepanikan yang berlebihan seharusnya semakin berkurang karena bahaya flu babi hampir sama dengan flu biasa. Kekawatiran yang berlebihan akan menghilang karena nantinya sulit dihindari bahwa flu babi akan berdampingan dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Kecemasan terhadap flu babi akan sirna karena penyakit ini 95% tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, tidak memerlukan pengobatan khusus dan ancaman kematiannya tidak jauh berbeda dengan flu biasa.<br />
<br />
Meskipun flu babi nantinya akan mirip flu biasa, pencegahan yang baik harus tetap dilakukan. Pencegahan flu babi seperti pencegahan Influenza pada umumnya meliputi peningkatan higiena, sanitasi dan perilaku hidup bersih diri sendiri. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin untuk pencegahan flu babi. Vaksin yang biasa digunakan untuk influenza pada permulaan flu musiman tidak efektif untuk strain virus ini. Perilaku utama yang dapat mencegah penyebaran virus influaenza adalah melakukan cuci tangan sesering mungkin. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir beberapa kali dalam sehari. Keringkan tangan setelah dicuci. Jika tidak ada air, bisa menggunakan bahan pencuci tangan dari alkohol. Pemakaian masker paling tidak dapat mengurangi resiko penularan melalui udara.<br />
<br />
Komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit ini sama seperti flu biasa, diantaranya adalah bronkitis, pnemoni (infeksi paru), infeksi telinga, sinusitis dan kematian. Komplikasi berat yang terjadi atau ancaman jiwa jiwa bisa terjadi pada kasus tertentu terutama pada penderita dengan daya tahan tubuh yang rendah atau buruk. Sehingga seseorang dengan daya tahan tubuh yang rentan harus lebih waspada. Diantaranya adalah penderita bronkitis, asma dan alergi, penderita yang mudah terserang flu, pernah mempunyai riwayat infeksi telinga, pnemonia atau sesak. Penderita dengan tingkat kekebalan yang sangat buruk seperti penderita HIV, malnutrisi atau gizi buruk, penderita kelainan jantung bawaan, penyakit kanker dan kelainan darah. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnDFoOQdizE0y1fd5RbOc8XjPOIW74fM7wOn9LQykT5MT7s2-wE3m2_c79Wj-ynB827MHE_Xxec9udjw-tzqyIpp9eqEvK8MixTL36UtfVpEqgolmwto8th5OdYeNP1KD0xMcpGf7H_yfP/s1600-h/swine%2520flu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnDFoOQdizE0y1fd5RbOc8XjPOIW74fM7wOn9LQykT5MT7s2-wE3m2_c79Wj-ynB827MHE_Xxec9udjw-tzqyIpp9eqEvK8MixTL36UtfVpEqgolmwto8th5OdYeNP1KD0xMcpGf7H_yfP/s640/swine%2520flu.jpg" /></a><br />
</div><br />
<br />
Laporan terakhir di Amerika Serikat menunjukkan penderita obesitas mempunyai resiko terjadi komplikasi lebih besar. Pada ibu hamil dan anak usia di bawah lima tahun khususnya dibawah usia 3 bulan sangat rentan daya tahan tubuhnya harus lebih waspada. Sehingga pemberian ASI ekslusif sangat relevan untuk mencegah terjadi infeksi ini terutama pada bayi di bawah usia 6 bulan. Selain itu resiko tingkat kematian lebih tinggi terjadi pada negara yang sarana layanan kesehatannya belum terlalu baik.<br />
<br />
Melihat berbagai keadaan tersebut komplikasi atau ancaman jiwa sebenarnya hampir mendekati flu biasa. Keadaan tersebut dapat dihindari bila pada penderita dengan resiko tinggi tersebut harus segera mendapatkan perawatan segera di rumah sakit. Bila terjadi komplikasi yang berat seperti sesak, kejang atau penurunan kesadaran hendaknya dilakukan perawatan di rumah sakit yang sarananya lebih lengkap.<br />
<br />
Dalam menghadapi flu babi kepanikan dan kekawatiran yang berlebihan tampaknya tidak harus dilakukan. Namun meskipun penyakit flu babi tidak seberbahaya yang kita duga selama ini tetap jangan diremehkan. Kewaspadaan dan pencegahan yang baik tampaknya adalah upaya yang dapat dilakuan dalam menghadapi ancaman flu babi yang tidak dapat dielakkan.<br />
<br />
Dr. Widodo Judarwanto, SpA, Rumah Sakit Bunda Jakarta, Jl teuku Cikditiro 28 jakarta Pusatchleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-30808424352063946072009-12-07T04:56:00.000-08:002009-12-07T04:56:16.692-08:00FLU BURUNGCakar Maut Flu Burung <br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieEQa2tH0b_7Gmb1QKhSX5hBJJ7Dbt5_KW5Fymjy2f9eRtmDzb6uDEuh0gwc65g2kIBlLNyK5ZGnwxnPgCZ_vTvYrA43cGEESfro5-wO65lJ2aIqANqR0TSvTkA5QS4967JyWpj1uSPbiW/s1600-h/Avian_Flu_j.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieEQa2tH0b_7Gmb1QKhSX5hBJJ7Dbt5_KW5Fymjy2f9eRtmDzb6uDEuh0gwc65g2kIBlLNyK5ZGnwxnPgCZ_vTvYrA43cGEESfro5-wO65lJ2aIqANqR0TSvTkA5QS4967JyWpj1uSPbiW/s640/Avian_Flu_j.jpg" /></a><br />
</div>KERAP kecolongan dalam menangani penyakit berbahaya tak membuat para pejabat kita lebih waspada. Saat virus flu burung alias Avian influenza menyerang jutaan unggas di berbagai daerah pada awal tahun lalu, pembasmian tidak dilakukan maksimal. Kini mereka baru tergopoh-gopoh menyusun seribu rencana setelah virus maut ini semakin menyebar dan akhirnya merenggut jiwa manusia. <br />
<br />
Kabar duka itu tersiar dari Tangerang, Banten. Iwan Siswara Rafei, 37 tahun, seorang warga Serpong, tiba-tiba tewas setelah mengalami flu berat dan demam. Kematian yang mencurigakan karena empat hari sebelumnya anak bungsunya yang menderita sakit yang sama juga meninggal. Hanya berselang sehari setelah Iwan berpulang, anaknya yang kedua pun menyusul. <br />
<br />
Sesudah melakukan penelitian, Menteri Kesehatan Siti Fadhilah Supari melontarkan kecurigaan: mereka terkena virus flu burung. Kontroversi terjadi karena pada waktu yang berimpitan, Menteri Pertanian Anton Apriantono tetap berkeyakinan virus H5N1 yang menyerang unggas di Indonesia tidak berbahaya bagi manusia. Buktinya, ada orang Sulawesi Selatan yang positif terkena virus ini sampai kini masih segar-bugar. <br />
<br />
Keyakinan itu ternyata keliru. Khalayak terhenyak ketika hasil uji di laboratorium rujukan Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Hong Kong diumumkan pekan lalu. Terbukti Iwan dan anaknya positif terkena H5N1, subtipe virus flu burung yang ganas. Inilah pertama kali korban manusia yang meninggal karena virus flu burung ditemukan di Indonesia. Sebelumnya virus ini telah membunuh 6 orang di Hong Kong pada 1997, kemudian menyebar ke negara Asia lainnya. Di Vietnam mematikan 14 orang pada 2004, dan di Thailand menyebabkan 5 orang meninggal pada tahun yang sama. <br />
<br />
Jika sang Menteri saja semula kurang yakin tentang bahaya virus maut itu bagi manusia, bisa dibayangkan bagaimana keseriusannya melakukan pencegahan selama ini. Di atas kertas, memang tidak ada kemajuan. Data Departemen Pertanian menyebut, sampai Februari 2004 flu burung telah mematikan sekitar 6,2 juta unggas di 80 kabupaten yang tersebar di 11 provinsi. Kini wabah ini justru merebak ke 132 kabupaten/kota di 21 provinsi, dan total unggas yang mati bertambah menjadi 9,5 juta ekor. <br />
<br />
Bukan berarti tidak ada upaya yang dilakukan. Sebuah pedoman tentang pemberantasan flu burung telah dikeluarkan oleh Dirjen Bina Produksi Peternakan pada Februari 2004. Petunjuknya lengkap, mulai dari karantina hewan yang terkena virus, vaksinasi, pemusnahan, sampai urusan penyadaran masyarakat. Hanya pelaksanaannya yang kurang serius, dan juga kurang dana. Karena tak mendapat pasokan, banyak peternak membeli vaksin tak resmi yang terkadang palsu. <br />
<br />
Pernyataan menteri yang berbeda nada juga menggambarkan tidak adanya koordinasi yang rapi dalam mengatasi flu burung. Belum lagi soal anggaran. Setelah Iwan dan dua anaknya meninggal, barulah pemerintah mencari dana untuk mengatasi wabah itu. Padahal flu burung telah meluas tahun lalu. Menteri Pertanian akhirnya memakai separuh anggaran tanggap darurat sebesar Rp 104 miliar, yang semula untuk membeli bibit tanaman dan ternak serta menangani bencana. <br />
<br />
Kini pemerintah baru tergerak pula meneliti penyebaran flu burung ke Indonesia. Diduga virus H5N1 ditebarkan oleh rombongan burung yang bermigrasi dari Australia ke daratan Asia dan sebaliknya. Burung-burung liar yang suka beristirahat di pesisir Indramayu dan Cirebon itu sering ditangkap penduduk untuk dijual. Selama ini juga tidak ada larangan atau peringatan dari pemerintah kepada masyarakat agar mewaspadai burung-burung penebar maut itu. <br />
<br />
Seabrek pekerjaan rumah yang tertunda membuat upaya pembasmian flu burung sekarang bertambah berat. Apalagi pemerintah juga harus mengungkap teka-teki, dari mana sebenarnya Iwan dan anaknya tertular virus itu. Mengungkap misteri ini amat penting agar mata rantai penularan bisa diputus segera. <br />
<br />
Seharusnya pula pemerintah melakukan langkah pemusnahan ternak yang terbukti mengidap virus flu burung sejak dini. Sejak April lalu di Tangerang terdapat peternakan babi yang dipastikan terkena flu burung. Tapi baru sekarang upaya pemusnahan dilakukan, termasuk terhadap unggas dalam radius tiga kilometer dari peternakan itu. Untuk menghindari kesalahan yang sama, aksi pemusnahan mesti segera dilakukan pula terhadap sejumlah peternakan di daerah lain yang berstatus "tertular" seperti di sejumlah kabupaten di Sumatera Utara. <br />
<br />
Pemerintah juga perlu membuka semua kasus flu burung di pelosok mana pun di negeri ini. Sebab, sikap menutup diri justru akan mengundang bahaya lebih besar. Ini pernah dilakukan Cina saat diserang sindrom pernapasan akut parah (SARS). Akibatnya fatal, karena virus dibiarkan menyebar ke negara lain. Menangani flu burung pun mesti dilakukan dengan terbuka dan membutuhkan kerja sama dengan negara lain serta WHO, karena keganasannya mengancam seluruh umat manusia. <br />
<br />
Sumber Tulisan: Majalah TEMPO Edisi. 22/XXXIV/25 - 31 Juli 2005<br />
Sumber :<br />
<a href="http://www.pdat.co.id/hg/opinions_pdat/2005/07/27/opn,20050727-01,id.html">http://www.pdat.co.id/hg/opinions_pdat/2005/07/27/opn,20050727-01,id.html</a><br />
Sumber Gambar:<br />
<a href="http://www.peterkuper.com/stock_jpgs_j/images/Avian%20Flu_j.jpg">http://www.peterkuper.com/stock_jpgs_j/images/Avian%20Flu_j.jpg</a> <br />
<br />
<br />
<strong><span style="font-size: large;">Pengobatan Flu Burung</span></strong> <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit6a_hX9nRJSNr1BBezG1pVYkhzf4dEt1IooMTnEu4hObM3FSTmzMNeaGGopeARSaiH9HSi46s60C-4q_wHnlo_cOhsr4WzT-5Tp-VYja22EKfHHobIqNb08NTL5O_MoDi7hrzAWr1BEil/s1600-h/tamiflu11.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit6a_hX9nRJSNr1BBezG1pVYkhzf4dEt1IooMTnEu4hObM3FSTmzMNeaGGopeARSaiH9HSi46s60C-4q_wHnlo_cOhsr4WzT-5Tp-VYja22EKfHHobIqNb08NTL5O_MoDi7hrzAWr1BEil/s640/tamiflu11.gif" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMri3K84Z36JlD9UkTxILbvrVIhbWZXmnrZ6JLA9J8ufmGGuAX8S9ToJ2MWv53LHkQLxfmSxqi07hrBdFBA-57uO1njSl-0_X11HLRlM4KKz8cEuWP0SEvXZUKH49TTY9anFEtR0l5fr-G/s1600-h/tamiflu_11416_4_(big)_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMri3K84Z36JlD9UkTxILbvrVIhbWZXmnrZ6JLA9J8ufmGGuAX8S9ToJ2MWv53LHkQLxfmSxqi07hrBdFBA-57uO1njSl-0_X11HLRlM4KKz8cEuWP0SEvXZUKH49TTY9anFEtR0l5fr-G/s640/tamiflu_11416_4_(big)_.jpg" /></a><br />
</div>Penanganan flu burung dapat dilakukan dengan pengobatan atau pemberian obat flu seperti Tamiflu atau jenis lainnya, tapi harus tetap dalam pengawasan dokter atau pihak rumah sakit yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan RI.<br />
<br />
<br />
Jenis obat penanggulangan infeksi flu burung ada 2, pertama adalah obat seperti amantadine dan rimantadine yaitu ion channel (M2) blocker, yang menghalagi aktivitas ion channel dari virus flu jenis A dan bukan jenis B sehingga aliran ion hydrogen dapat diblok dan virus tidak dapat berkembang biak.<br />
<br />
Sayang sekali bahwa jenis obat yang pertama ini dapat memicu tingkat resistensi virus terhadap zat obat, sehingga di hari ke 5 hingga ke 7 setelah konsumsi obat, 16-35% dari virus akan resisten karena adanya mutasi pada protein M2 pada virus. Oleh karena itu, obat jenis ini tidak dijual bebas di sembarang apotik, meskipun dengan pemberian resep dokter, karena dikhawatirkan kesalahan pemberian obat dapat menimbulkan munculnya jenis virus baru yang lebih ganas dan kebal terhadap obat ini.<br />
<br />
Jenis obat yang kedua adalah Neurimidase (NA) inhibitor, jenis seperti Zanamivir dan Oseltamivir, dengan protein NA-nya yang berfungsi melepaskan virus yang bereplikasi di dalam sel, sehingga virus tidak dapat keluar dari dalam sel. Virus ini nantinya akan menempel di permukaan sel saja dan tidak akan pindah ke sel yang lain. Jenis obat yang kedua ini tidak menimbulkan resisten pada tubuh virus seperti jenis pada ion channel blocker.<br />
<br />
Hingga sekarang peneliti telah berusaha keras untuk menciptakan jenis vaksin yang dapat mengantisipasi pandemik virus H5N1, namun karena virus ini selalu bermutasi maka dirasa penciptaan vaksin yang efektif tidak dapat cukup kuat melawan jenis virus H5N1 yang sekarang walaupun dirasa dapat efektif untuk mengantisipasi jenis baru yang akan muncul.<br />
<br />
Walaupun penelitian vaksin jenis baru sedang digalakkan, WHO mengatakan bahwa percobaan klinis virus jenis pertama haruslah tetap dilakukan sebagai langkah yang esensial untuk mengatasi pandemik yang mungkin akan terjadi.Walaupun begitu, alangkah lebih baik jika masyarakat melakukan pencegahan dan melakukan beberapa tindakan yang benar untuk mengantisipasi serangan flu burung. Tak perlu panik dan berlebih, hanya perlu untuk memperhatikan beberapa hal berikut :<br />
<br />
1. Gunakan pelindung (Masker, kacamata renang, sarung tangan) setiap berhubungan dnegan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas<br />
2. Setiap hal yang berasal dari saluran cerna unggas seperti sekresi harus ditanam/dibakar supaya tidak menular kepada lingkungan sekitar<br />
3. Cuci alat yang digunakan dalam peternakan dengan desinfektan<br />
4. Kandang dan Sekresi unggas tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan<br />
5. Memasak daging ayam dengan benar pada suhu 80 derajat dalam 1 menit dan membersihkan telur ayam serta dipanaskan pada suhu 64 derajat selama 5 menit.<br />
6. Menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri.<br />
<br />
Yang paling penting adalah :<br />
<br />
Menjauhkan unggas dari pemukiman manusia untuk mengurangi kontak penyebaran virus<br />
Segera memusnahkan unggas yang mati mendadak dan unggas yang jatuh sakit utnuk memutus rantai penularan flu burung, dan jangan lupa untuk mencuci tangan setelahnya.<br />
Laporkan kejadian flu burung ke Pos Komando Pengendalian Flu Burung di nomor 021-4257125 atau dinas peternakan-perikanan dan dinas kesehatan daerah tempat tinggal anda.<br />
<br />
Sumber :<br />
<a href="http://fluburung.org/pengobatan-flu-burung.asp">http://fluburung.org/pengobatan-flu-burung.asp</a><br />
Sumber Gambar:<br />
<a href="http://www-jmg.ch.cam.ac.uk/data/molecules/misc/tamiflu.gif">http://www-jmg.ch.cam.ac.uk/data/molecules/misc/tamiflu.gif</a><br />
<a href="http://www.drug3k.com/img2/tamiflu_11416_4_(big)_.jpg">http://www.drug3k.com/img2/tamiflu_11416_4_(big)_.jpg</a> <br />
<br />
. PENDAHULUAN<br />
<br />
<br />
Penyakit flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian Influenza) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas. Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza jenis H5N1 pada unggas dikonfirmasikan telah terjadi di Republik Korea, Vietnam, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan, Laos, China, Indonesia dan Pakistan. Sumber virus diduga berasal dari migrasi burung dan transportasi unggas yang terinfeksi. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7LSbfXqNhVvjjkxiN-HUvDRp8I-Ubk28uI0Uq3YQVObBtQ3dWuVr9-wFx-qFcVyuNDgCY3A6HYQFV1pWuOhmb6EdfK29CM4XDeG_Si5UOi7mNDN1PCbFZzzHefDgHb6AlSKLUGg-CYvwX/s1600-h/influenza.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7LSbfXqNhVvjjkxiN-HUvDRp8I-Ubk28uI0Uq3YQVObBtQ3dWuVr9-wFx-qFcVyuNDgCY3A6HYQFV1pWuOhmb6EdfK29CM4XDeG_Si5UOi7mNDN1PCbFZzzHefDgHb6AlSKLUGg-CYvwX/s640/influenza.jpg" /></a><br />
</div>Pada Januari 2004, di beberapa propinsi di Indonesia terutama Bali, Botabek, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Jawa Barat dilaporkan adanya kasus kematian ayam ternak yang luar biasa. Awalnya kematian tersebut disebabkan oleh karena virus new castle, namun konfirmasi terakhir oleh Departemen Pertanian disebabkan oleh virus flu burung (Avian influenza (AI)). Jumlah unggas yang mati akibat wabah penyakit flu burung di 10 propinsi di Indonesia sangat besar yaitu 3.842.275 ekor (4,77%) dan yang paling tinggi jumlah kematiannya adalah propinsi Jawa Barat (1.541.427 ekor). <br />
<br />
Kehebohan itu bertambah ketika wabah tersebut menyebabkan sejumlah manusia juga meninggal. Pada tanggal 19 Januari 2004, pejabat WHO mengkonfirmasikan lima warga Vietnam tewas akibat flu burung. Sementara itu di negara Thailand sudah enam orang tewas akibat terserang flu burung, seorang remaja berusia 6 tahun dipastikan menjadi orang Thailand pertama yang dikonfirmasi tewas akibat wabah tersebut. Seorang Epidemiologis dari Pusat Pengawasan Penyakit Dr. Danuta Skowronski, mengatakan bahwa 80% kasus flu burung menyerang anak-anak dan remaja. Tingkat kematian akibat flu burung sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian atas 10 orang yang terinfeksi virus flu burung di Vietnam, WHO menemukan bahwa dari 10 orang yang terinfeksi 8 orang yang meninggal, seorang sembuh dan seorang lagi dalam kondisi kritis. <br />
<br />
Bila kita bandingkan dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) Penyakit flu burung ini lebih sedikit kasusnya hanya 25 kasus di seluruh dunia dan yang meninggal mencapai 19 orang (CFR=76%). Sedangkan pada penyakit SARS dari 8098 kasus yang meninggal hanya 774 orang (CFR = 9,6%).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHSY8oAzvP5hAQ-EZhtwWcg00sqfdyOl5nZToIPMNbH6AWtxjG4LbP3VMMPhz0b-JZ2E2tnd7v1z05y-_C0Nu9JUUOIMPzmvppjMPVNmOYDGTfdaZ8Q-Y7Ag-XigcBBA8apwQRjByxWWoq/s1600-h/flu_burung_002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHSY8oAzvP5hAQ-EZhtwWcg00sqfdyOl5nZToIPMNbH6AWtxjG4LbP3VMMPhz0b-JZ2E2tnd7v1z05y-_C0Nu9JUUOIMPzmvppjMPVNmOYDGTfdaZ8Q-Y7Ag-XigcBBA8apwQRjByxWWoq/s640/flu_burung_002.jpg" /></a><br />
</div><br />
Berdasarkan hasil penelitian sementara (serosurvei) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan Dirjen P2MPLP, Depkes RI pada tanggal 1-3 Februari di sejumlah wilayah Indonesia ( di Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten dan Kabupaten Tabanan & Karang Asem Bali) belum ditemukan adanya kasus flu burung pada manusia.<br />
<br />
Melihat kenyataan ini seyogyanya masyarakat tidak perlu panik dengan adanya kasus flu burung di Indonesia, tetapi harus tetap waspada, terutama bagi kelompok yang beresiko karena kita tidak bisa memungkiri bahwa virus ini di negara lain telah menginfeksi manusia.<br />
<br />
II. EPIDEMIOLOGI<br />
<br />
1. Penyebab<br />
<br />
Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A . Virus influenza termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift), dan dapat menyebabkan epidemi dan pandemi. Berdasarkan sub tipenya terdiri dari Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N) . Kedua huruf ini digunakan sebagai identifikasi kode subtipe flu burung yang banyak jenisnya. <br />
<div align="left"><br />
</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLZJvWxOssVRoMN3SeOqciqJBIGxiaIYstMbA79gL1E5rvYoHi2sd2t6iNtquF4P0brr77vgoOTzoI-bmS1K2kzQrIE3mon8ku-4Hbv6IdelPxdxa8qGOxui3577Rru89jCF1zFmPpXQN5/s1600-h/ekologi2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLZJvWxOssVRoMN3SeOqciqJBIGxiaIYstMbA79gL1E5rvYoHi2sd2t6iNtquF4P0brr77vgoOTzoI-bmS1K2kzQrIE3mon8ku-4Hbv6IdelPxdxa8qGOxui3577Rru89jCF1zFmPpXQN5/s640/ekologi2.jpg" /></a><br />
</div>Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2, H7N7. Sedangkan pada binatang H1-H5 dan N1-N98. Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari subtipe A H5N1. Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22 �C dan lebih dari 30 hari pada 0 �C. Virus akan mati pada pemanasan 60 �C selama 30 menit atau 56 �C selama 3 jam dan dengan detergent, desinfektan misalnya formalin, serta cairan yang mengandung iodin. <br />
<br />
2. Gejala<br />
<br />
Gejala flu burung dapat dibedakan pada unggas dan manusia.<br />
<br />
a. Gejala pada unggas <br />
- Jengger berwarna biru<br />
- Borok di kaki<br />
- Kematian mendadak<br />
<br />
b. Gejala pada manusia<br />
<br />
- Demam (suhu badan diatas 38 �C)<br />
- Batuk dan nyeri tenggorokan <br />
- Radang saluran pernapasan atas<br />
- Pneumonia<br />
- Infeksi mata<br />
- Nyeri otot<br />
<br />
3. Masa Inkubasi <br />
- Pada Unggas : 1 minggu<br />
- Pada Manusia : 1-3 hari , Masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak sampai 21 hari .<br />
<br />
4. Penularan<br />
Flu burung menular dari unggas ke unggas, dan dari unggas kemanusia, melalui air liur, lendir dari hidung dan feces. Penyakit ini dapat menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau sekreta burung/unggas yang menderita flu burung. Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika bersinggungan langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung. Contohnya: pekerja di peternakan ayam , pemotong ayam dan penjamah produk unggas lainnya. <br />
<br />
5. Penyebaran<br />
<br />
Penyebaran flu burung di berbagai belahan dunia antara lain:<br />
<br />
� Ayam dan manusia di Hongkong. Selama wabah tersebut Pada tahun 1997 Avian Influenza A (H5N1) telah menginfeksi berlangsung 18 orang telah dirawat di rumah sakit dan 6 diantaranya meninggal dunia. Untuk mencegah penyebaran tersebut pemerintah setempat memusnahkan 1,5 juta ayam yang terinfeksi flu burung.<br />
<br />
� Pada tahun 1999, di Hongkong dilaporkan adanya kasus Avian Influenza A (H9N2) pada 2 orang anak tanpa menimbulkan kematian. <br />
<br />
� Pada tahun 2003, di Hongkong ditemukan lagi dua kasus Avian Influenza A (H5N1) dan satu orang meninggal.<br />
<br />
� Pada tahun 2003, di Belanda ditemukan 80 kasus Avian Influenza A (H7N7) dan satu diantaranya meninggal. <br />
<br />
� Pada tahun 2004 terjadi lagi 25 kasus Avian Influenza A (H5N1) di Vietnam (19) dan Thailand (6) yang menyebabkan 19 orang meninggal (5 di Thailand, 14 di Vietnam) <br />
<br />
<br />
<br />
III. PENCEGAHAN<br />
<br />
a. Pada Unggas:<br />
1. Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung<br />
2. Vaksinasi pada unggas yang sehat<br />
<br />
b. Pada Manusia :<br />
1.Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang)<br />
a. Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.<br />
b. Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung.<br />
c. Menggunakan alat pelindung diri. (contoh : masker dan pakaian kerja).<br />
d. Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.<br />
e. Membersihkan kotoran unggas setiap hari.<br />
f. Imunisasi.<br />
<br />
2.Masyarakat umum<br />
a. Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat cukup.<br />
b. Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu :<br />
<br />
- Pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya)<br />
- Memasak daging ayam sampai dengan suhu � 800 �C selama 1 menit dan pada telur sampai dengan suhu � 640 �C selama 4,5 menit. <br />
<br />
IV. PENGOBATAN<br />
Pengobatan bagi penderita flu burung adalah. <br />
1) Oksigenasi bila terdapat sesak napas. <br />
2) Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus).<br />
3) Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari.<br />
4) Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100 mg 2 kali sehari. <br />
<br />
V. KEBIJAKAN PEMERINTAH <br />
<br />
Dalam rangka mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh flu burung, pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa kebijakan, di antaranya adalah sebagai berikut :<br />
a. Memberikan konpensasi bagi peternakan rakyat selama 6 bulan dari 29 Januari � 30 Juli 2004 berupa DOC dan Pakan.<br />
b. Memusnahkan semua unggas yang terserang flu burung dengan cara dibakar.<br />
c. Mengadakan vaksinasi bagi ayam atau ternak unggas yang masih sehat.<br />
d. Melakukan tindakan biosekuriti (pengawasan secara ketat terhadap lalu-lintas unggas produk unggas dan limbah peternakan unggas) untuk daerah yang bebas flu burung. <br />
<br />
VI. KESIMPULAN<br />
1. Penyebab flu burung di Indonesia adalah virus influenza tipe A subtipe H5N1.<br />
2. Tingkat kematian flu burung tinggi (CFR 76%) tetapi di Indonesia belum ditemukan adanya kasus pada manusia.<br />
3. Perlu kewaspadaan pada kelompok berisiko tinggi (pekerja di peternakan ayam , pemotong ayam dan penjamah produk unggas lainnya), dengan memperhatikan cara pencegahan.<br />
<br />
VI. SARAN <br />
Perlu adanya penyuluhan/promosi kepada masyarakat tentang penyakit flu burung agar masyarakat tidak panik dan takut untuk mengkonsumsi produk unggas namun harus tetap waspada.<br />
<br />
Sumber :<br />
<a href="http://www.litbang.depkes.go.id/mask...fluburung1.htm">http://www.litbang.depkes.go.id/mask...fluburung1.htm</a><br />
Sumber Gambar:<br />
<a href="http://www.komnasfbpi.go.id/files/Flyer_Final_29_dec.jpg">http://www.komnasfbpi.go.id/files/Flyer_Final_29_dec.jpg</a>chleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-9790940369921182022009-12-06T19:48:00.000-08:002009-12-06T19:48:34.008-08:00Kanker Paru ParuTentang Kanker<br />
<br />
Anak-anak yang lahir tahun 1985, diperkirakan sepertiganya akan pernah menderita kanker, dan kira-kira seperempatnya akan meninggal karena kanker. Kita semua memiliki keluarga atau teman yang mengidap kanker. Tabel berikut memaparkan jumlah pengidap kanker di US tahun 1993.<br />
<br />
Jumlah Penderita Jumlah<br />
Kematian Persen Kematian<br />
dari Seluruh<br />
Kanker <br />
Paru-Paru 170 000 149 000 28% <br />
Usus Besar 152 000 57 000 11% <br />
Payudara 183 000 46 300 9% <br />
Leukemia 93 000 50 000 9% <br />
Prostat 165 000 35 000 7% <br />
<br />
Kanker pembunuh terbesar, yaitu kanker paru-paru, membunuh hampir 90% penderitanya, atau hampir 30% dari seluruh kematian akibat kanker. Namun sesungguhnya justru kanker paru-parulah yang paling mudah dicegah. Surver dalam beberapa dekade menunjukkan bahwa satu-satunya penyebab mayoritas kanker paru-paru adalah asap rokok.<br />
<br />
<br />
<span style="color: red; font-size: large;"><strong>Karsinogen</strong></span><br />
Zat-zat karsinogen (pemicu kanker) yang terkandung pada rokok adalah: <br />
vinyl chloride <br />
benzo (a) pyrenes <br />
nitroso-nor-nicotine <br />
<br />
Satu-satunya zat yang lebih berbahaya daripada asap rokok dalam memicu kanker paru-paru adalah zat-zat radioaktif. Itu pun jika dimakan atau dihidap dalam kadar yang cukup.<br />
<br />
Efek Kanker Paru-Paru<br />
Gambar di bawah menunjukkan paru-paru yang dirusak oleh kanker. Gambar di kanan (diperbesar) menunjukkan alveoli yang terkena kanker.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIV5ModfSvzyDaS_clrSxq9K7uwImRcZsL8WHiHT60uoinqFNwlYaihTVnu3r8tzlbIdXZ7WlbJtxZhZrK1XiwA49G00kZGofmLSr1h7GBmwf2yQ6dLnTkKDwR8_HrlfXE1ZrR8Erq5WwN/s1600-h/lung-cancer-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIV5ModfSvzyDaS_clrSxq9K7uwImRcZsL8WHiHT60uoinqFNwlYaihTVnu3r8tzlbIdXZ7WlbJtxZhZrK1XiwA49G00kZGofmLSr1h7GBmwf2yQ6dLnTkKDwR8_HrlfXE1ZrR8Erq5WwN/s400/lung-cancer-1.jpg" width="230" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieGtKs8bDzCLbG0PG9nOcj4rs9GOvvFPTGgTrIA47qRpl5cK4LbJVcQ44KaUASky02BKHQniFIwnrE3lUO7mORZmUWW5N3qCzBjpbL6tp0Sjl5frQ5z_EZb4LsGwZ4u2ZrUQYbnNv0tRSD/s1600-h/lung-cancer-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieGtKs8bDzCLbG0PG9nOcj4rs9GOvvFPTGgTrIA47qRpl5cK4LbJVcQ44KaUASky02BKHQniFIwnrE3lUO7mORZmUWW5N3qCzBjpbL6tp0Sjl5frQ5z_EZb4LsGwZ4u2ZrUQYbnNv0tRSD/s640/lung-cancer-2.jpg" /></a><br />
</div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Kematian umumnya bukan terjadi karena kesulitan bernafas yang diakibatkan oleh membesarnya kanker, tetapi karena posisi paru-paru dalam sistem peredaran darah menjadikan kanker mudah menyebar ke seluruh tubuh. Penyebaran metastase ke arah otak dan bagian kritis lainnya lah yang mengakibatkan kematian itu. 90% penderita meninggal dalam 3 tahun setelah diagnosis.<br />
<br />
Korelasi Dengan Rokok<br />
<br />
Industri rokok menganggap bahwa kaitan antara jumlah penderita kanker paru-paru dengan tingginya konsumsi rokok hanay merupakan kebetulan. Namun grafik-grafik di bawah, dari berbagai penelitian menunjukkan korelasi yang sangat positif dan sangat konsisten bahwa satu-satunya penyebab kanker paru-paru secara umum adalah konsumsi rokok<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE-VLqZYVgHBpeY8g23563xQaH9fJ80WsqbWcWVJD4YNDDAt58i5hnz9WmXtnUut6rXyE7omXlPbFBxm-qTM2SYpJ1U7IDF4jNbTnzcb-ofvqkdlP8aH1UcUJW9DkZbk567wlMcTJIOJDj/s1600-h/graph-1.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE-VLqZYVgHBpeY8g23563xQaH9fJ80WsqbWcWVJD4YNDDAt58i5hnz9WmXtnUut6rXyE7omXlPbFBxm-qTM2SYpJ1U7IDF4jNbTnzcb-ofvqkdlP8aH1UcUJW9DkZbk567wlMcTJIOJDj/s320/graph-1.gif" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsgAX_pDGo4xoEneJLZ-QJLOrSu738G-HgmjB0Llov0qIfmRDMEbCjprbdfCdMyJFlvGy2s-4Bmzs-VexuuAywZ_kQU46szamWHfkFzz9_9uL5nWodRx_K-LbCGDAMnYSZMdP3vt3HI8FC/s1600-h/graph-3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsgAX_pDGo4xoEneJLZ-QJLOrSu738G-HgmjB0Llov0qIfmRDMEbCjprbdfCdMyJFlvGy2s-4Bmzs-VexuuAywZ_kQU46szamWHfkFzz9_9uL5nWodRx_K-LbCGDAMnYSZMdP3vt3HI8FC/s640/graph-3.jpg" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipE0zdLKlVmqem__8_O2suNyNjanBYAf-GuqlyGBkhIoCjq4zOeDXGWnvY31b7_7PHCAaTZyzVcnHgI4WaOFnSywBiz_nmjR9i0Fs9O1IxSZ994WxHNJHI6oWftQata3qiCCSdwHSGQ6zN/s1600-h/graph-4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipE0zdLKlVmqem__8_O2suNyNjanBYAf-GuqlyGBkhIoCjq4zOeDXGWnvY31b7_7PHCAaTZyzVcnHgI4WaOFnSywBiz_nmjR9i0Fs9O1IxSZ994WxHNJHI6oWftQata3qiCCSdwHSGQ6zN/s640/graph-4.jpg" /></a><br />
</div>chleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-13037405015569177762009-12-03T02:57:00.000-08:002009-12-03T02:57:24.947-08:00Penyakit Kaki Gajah<a href="http://www.infeksi.com/">http://www.infeksi.com/</a><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoTvh5RVwdsL42dOhH1Vwj7ZeCbAEExTX5VFX8VKnz81dBgL8KjSaLreP3xesFVHcoSzrCSsbOk9s30oe_qF0chfNwrlEr0mowAkT3LM4aasQ26nxAEZkzPJjgRD9el3iR5NBTYiDLkJQv/s1600-h/kaki-gajah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoTvh5RVwdsL42dOhH1Vwj7ZeCbAEExTX5VFX8VKnz81dBgL8KjSaLreP3xesFVHcoSzrCSsbOk9s30oe_qF0chfNwrlEr0mowAkT3LM4aasQ26nxAEZkzPJjgRD9el3iR5NBTYiDLkJQv/s640/kaki-gajah.jpg" /></a><br />
</div>Penyakit kaki gajah di kota Bekasi sudah merata. Dari 6.883 warga yang dites darahnya, sebanyak 225 orang positif terjangkit cacing penyakit kaki gajah. Bahkan 44 orang diantaranya termasuk menderita kronis dan sulit disembuhkan.<br />
<br />
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Bekasi dr Yonti, Jumat (5/4), penyakit kaki gajah atau FILARIASIS sudah menyebar merata di 12 kecematan yang ada di Kota Bekasi.<br />
<br />
Adapun wilayah yang paling banyak kasus kaki gajah dengan kondisi kronis adalah kecamatan Jatisampurna dengan 8 kasus, Bekasi Utara (7), Mustika Jaya (5), Jatiasih (4), Rawalumbu (4), Pondokgede (3), Bekasi Timur (3), Pondokmelati (3), Bantargebang (3) dan Bekasi Selatan (3).<br />
<br />
Sementara itu jika dilihat dari jumlah penderita berdasarkan kelurahan, wilayah Keluruhan Cimuning, Keceamatan Mustikajaya adalah wilayah terbanyak kasus FILARIASIS. Sebanyak emapat orang menderita filariasis kronis.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGppmxsqBHlCOQ-Jon0JwqaGdW4nIHaxQFnXrFbzenkVkXl-nClyjsU6aRIf-vnORIpimuGkDTwySIbuQlcFCCvEi3qScfanOqxOH3IgtOVsX77G3DmEECNX_jKWPxsNtKSQc9NdNbIFPG/s1600-h/kaki-gajah-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGppmxsqBHlCOQ-Jon0JwqaGdW4nIHaxQFnXrFbzenkVkXl-nClyjsU6aRIf-vnORIpimuGkDTwySIbuQlcFCCvEi3qScfanOqxOH3IgtOVsX77G3DmEECNX_jKWPxsNtKSQc9NdNbIFPG/s320/kaki-gajah-1.jpg" /></a><br />
</div>Kata Yonti, dari sekian banyak warga yan terserang penyakit kaki gajah 59 persennya (26 penderita) adalah perempuan. Sisanya atau 18 orang adalah lelaki.<br />
Untuk kategori umur, penderita filariasis terbanyak adalah warga yang berusia 50 tahun, yaitu 16 orang dengan jumlah persentase 38 persen. Untuk usia 40-50 tahun sebanyak 15 orang (36 persen). Usia 31-40 tahun sebanyak 6 orang (14 persen), sedang usia 20-30 tahun sebanyak 4 orang (10 persen). Paling sedikir diderita warga berusia di bawah 20 tahun yakni hanya satu orang (2 persen).<br />
<br />
Masa inkubasi penyakit kaki gajah, lanjut Yonti. Antara speuluh tahun hingga 15 tahun. Sedangkkan sebagian besar penderita FILARIASIS mengalami pembengkakan di kaki kiri.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHd8cIUt-c-SH4n98jjz-KcdTBncqzF63fa_aP-F7kRfB1N8hM5vR3bPhxYrRGfAw9h5o_gA4J2uyyqEbkaZwSS5EQacQJTYuoYiDVHLHKdZ6EXzOltxMDFhDNmzGRZxpNoEG1Clyg0IU1/s1600-h/kaki-gajah-2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHd8cIUt-c-SH4n98jjz-KcdTBncqzF63fa_aP-F7kRfB1N8hM5vR3bPhxYrRGfAw9h5o_gA4J2uyyqEbkaZwSS5EQacQJTYuoYiDVHLHKdZ6EXzOltxMDFhDNmzGRZxpNoEG1Clyg0IU1/s320/kaki-gajah-2.jpg" /></a><br />
</div>Lebih lanjut Yonti mengatakan bahwa untuk mengetahui seseorang terserang FILARIASIS harus terlebih dahulu melalui pemeriksaan berupa survie darah jari atau pengambilan sampel darah jari. Pengambilan darah sebaiknya dilakukan pada malam hari.<br />
<br />
”Mulai 25 April ini kami sudah melakukan upaya pengobatan gratis di sejumlah kelurahan. Hingga pertengahan Mei sedikitnya ada 35 kelurahan yang akan mendapatkan giliran pengobatan gratis, sisanya 13 kelurahan pengobatan gratis akan digelar pada bulan Agustus”, ujar Yonti.<br />
<br />
Untuk pencegahan penyakit <span style="color: blue;">FILARIASIS</span> warga diharapkan agar memperhatikan kebersihan di lingkungan rumahnya. Pasalnya penyakit <span style="color: blue;">FILARIASIS </span>diakibatkan gigitan nyamuk yang berkembang biak di saluran air atau got dan rawa-rawa.<br />
<br />
Keterangan sekitar penyakit kaki gajah :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrc0DTtoAC-snQYSBCVLDiMWJpn97MkrG_fF5AXfx5z4M-k2kiR0bgN_39JE5o_mP8558es3gF_8oOsyTMASTkR0wnr-I0hetk9_AMGo6NI8zYvmOCnex-iC0rRod0MuAe_ITUSKIeqcBt/s1600-h/kaki-gajah-3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrc0DTtoAC-snQYSBCVLDiMWJpn97MkrG_fF5AXfx5z4M-k2kiR0bgN_39JE5o_mP8558es3gF_8oOsyTMASTkR0wnr-I0hetk9_AMGo6NI8zYvmOCnex-iC0rRod0MuAe_ITUSKIeqcBt/s320/kaki-gajah-3.jpg" /></a><br />
</div><span style="color: red;"><!--[if !supportLists]-->1.</span> dinamakan kaki gajah karena daerah yang terkena akan membengkak seperti kaki gajah yang lazim disebut FILARIASIS.<!--[endif]--><br />
<span style="color: red;"><!--[if !supportLists]-->2</span>. Filariasis ini jenis penyakit menular yang disebabkan cacing filariasis yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.<!--[endif]--><br />
<span style="color: red;"><!--[if !supportLists]-->3</span>. penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapat pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.<br />
<span style="color: red;"><!--[if !supportLists]-->4</span>. untuk mencegah terkena penyakit ini hindarilah sebisa mungkin digigit nyamuk. Maka bersihkan tempat-tempat yang menjadi sumber nyamuk, seperti got, taman, dan sebagainya. Sewaktu tidur gunakan kelambu, semprot dengan obat nyamuk.<!--[endif]-->chleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-65564015949732007472009-11-30T16:59:00.000-08:002009-11-30T16:59:28.792-08:00HOLITOSIS / Bau MulutPosted by Dokter Sehat in Gigi dan Mulut, Informasi on 11 12th, 2008 <br />
<br />
7 responses<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYwAeP6sj3FurVLZmB2mJT4RVllIwmrgMlps8rD8Rl9lg5szEB0gChOstMwyKrwGx-7cHwBmhRfx2twIXiZMellYPPSfQByA1x_xnWx0a82dmCLaYlY9I2E3uzpUKDeDO8wI-exG5K74ak/s1600/mulut.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYwAeP6sj3FurVLZmB2mJT4RVllIwmrgMlps8rD8Rl9lg5szEB0gChOstMwyKrwGx-7cHwBmhRfx2twIXiZMellYPPSfQByA1x_xnWx0a82dmCLaYlY9I2E3uzpUKDeDO8wI-exG5K74ak/s320/mulut.jpg" yr="true" /></a><br />
</div>Halitosis merupakan suatu keadaan di mana terciumnya bau mulut pada saat seseorang mengeluarkan nafas (biasanya tercium pada saat berbicara). Bau nafas yang bersifat akut, disebabkan kekeringan mulut, stress, berpuasa, makanan yang berbau khas, seperti petai, durian, bawang merah, bawang putih dan makanan lain yang biasanya mengandung senyawa sulfur. Setelah makanan di cerna senyawa sulfur tersebut diserap kedalam pembuluh darah dan di bawa oleh darah langsung ke paru-paru sehingga bau sulfur tersebut tercium pada saat mengeluarkan nafas.<br />
<br />
Selain itu juga kebersihan mulut yang sangat kurang sempurna karena kebanyakan kita menyikat gigi hanya sekitar 40 detik, menurut literature diperlukan sedikitnya 3 menit untuk membersihkan gigi dan meng eliminasi bakteri merugikan yang berperan dalam produksi senyawa sulfur. Bau nafas pagi hari hampir pada semua orang dewasa, merupakan contoh bau nafas yang bersifat sementara (karena kekeringan mulut selama tidur). Bau nafas khronis dilaporkan menimpa 25 % populasi penduduk di berbagai macam kalangan. Keadaan ini dapat berpengaruh dalam hubungan personal atau bahkan dapat menyebabkan bencana terhadap hubungan bisnis.<br />
<br />
Beberapa penelitian telah di lakukan untuk mengetahui bakteri-bakteri spesifik penyebab bau mulut tersebut. Di dalam mulut normal diperkirakan rata2 terdapat sekitar 400 macam bakteri dengan berbagai tipe. Meskipun penyebab bau mulut belum diketahui dengan jelas, kebanyakan dari bau tersebut berasal dari sisa makanan di dalam mulut. Masalah akan muncul bila sebagian bakteri berkembang biak atau bahkan bermutasi secara besar2an. Kebanyakan dari bakteri ini bermukim di leher gigi bersatu dengan plak dan karang gigi, juga di balik lidah karena daerah tersebut merupakan daerah yang aman dari kegiatan mulut sehari-hari. Bakteri tersebut memproduksi toxin atau racun, dengan cara menguraikan sisa makanan dan sel-sel mati yang terdapat di dalam mulut. Racun inilah yang menyebabkan bau mulut pada saat bernafas karena hasil metabolisme proses anaerob pada saat penguraian sisa makanan tersebut menghasilkan senyawa sulfide dan ammonia.<br />
<br />
Bau mulut juga dapat di sebabkan oleh penyakit diabetes, penyakit ginjal, sinusitis, tonsillitis, kelainan fungsi pencernaan, penyakit liver, alkohol dan juga berbagai macam obat-obatan yang dapat menyebabkan kekeringan mulut.Perawatan yang dilakukan, berdasarkan penyebab bau mulut tersebut, bila perlu dilakukan pemeriksaan mikrobiologi untuk melihat bakteri penyebab, sebaiknya hubungi dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut.<br />
<br />
Penggunaan penyegar nafas, permen karet dan obat kumur, biasanya bersifat asimptomatis dan sangat terbatas kerjanya hanya sementara saja, pada saat efek dari penyegar nafas hilang bau mulut akan kembali tercium.<br />
<br />
<br />
by : Evy Vyati, Doctor of Dental Surgery, OMFS Surgeon(United States)<br />
<br />
dokter sehat<br />
Read more: http://doktersehat.com/2008/11/12/halitosis-bau-mulut/#ixzz0YOVDmGGBchleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-243365481950549812009-11-30T16:51:00.000-08:002009-11-30T16:53:30.155-08:00Seputar Chlamydia (Penyakit Kelamin), Pencegahan dan PengobatanyaPosted by Dokter Sehat in Kehidupan Seksual, Penyakit Kelamin, Penyakit Lainnya on 11 26th, 2008 <br />
<br />
18 responses<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig41LqHxmvcnmDKKrpyw_LQbBGW662bb56-sIEGQb2EZL5zLAHgYvvE8WAmO_8q-uOBI83k0xId4o1nW59ADn58uD4FcSXu71mSU62236HBaRssvft_Ezfb9uLy-ZBV43kjU96xDdvB3qM/s1600/cov.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig41LqHxmvcnmDKKrpyw_LQbBGW662bb56-sIEGQb2EZL5zLAHgYvvE8WAmO_8q-uOBI83k0xId4o1nW59ADn58uD4FcSXu71mSU62236HBaRssvft_Ezfb9uLy-ZBV43kjU96xDdvB3qM/s400/cov.jpg" yr="true" /></a><br />
</div>DokterSehat – Chlamydia adalah penyakit kelamin yang banyak terjadi disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Biasanya tidak terdapat gejala apa-apa, walaupun begitu tetap ada gejala-gejala ringan, seperti nanah atau keputihan pada penis maupun vagina dan adanya rasa sakit setiap kali buang air kecil. Ini merupakan infeksi yang terjadi pada uretra (laki-laki) dan serviks (mulut rahim) pada perempuan. Sebagai informasi, chlamydia merupakan salah satu penyakit menular seksual yang paling umum dijumpai dan dikenal sebagai penyebab utama penyakit peradangan pada pelvis (panggul), sehingga menyebabkan infertilitas (kemandulan) pada perempuan. Bahaya kan? Jenis tertentu dari bakteri ini hanya menginfeksi serviks dan uretra, sementara jenis lainnnya dapat menyebabkan penyakit mata.<br />
<br />
<strong>Gejala-gejala</strong><br />
Gejala dapat timbul dalam waktu kira-kira 3 minggu, namun gejalanya mungkin sangat ringan dan kadang luput dari perhatian. Laki-laki yang merasakan gejala saat terinfeksi penyakit ini akan mengeluarkan cairan seperti susu dari saluran kencingnya disertai rasa sakit saat buang air kecil. Sedangkan perempuan yang terinfeksi chlamydia mungkin juga akan mengalami rasa tidak nyaman saat berkemih, sebagai pertanda nyata penyakit ini mulai berkembang. Sayangnya, perempuan kadang tak menyadari terkena penyakit berbahaya ini karena dapat muncul tanpa gejala nyata. Dalam kasus ini, penularan berulang dapat terus terjadi. Chlamydia juga akan meningkatkan keluarnya kotoran dari vagina, bahkan muncul darah segar di antara siklus haid. Pendarahan yang terjadi ini bisa menjadi indikasi bahwa infeksi sudah menyebar ke uterus (rahim).<br />
<br />
Infeksi chlamydia yang terjadi di anus dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada penderita dan sebagai imbasnya anus mengeluarkan kotoran yang abnormal. Jika tak terdeteksi dan tak diobati hal ini menyebabkan komplikasi serius pada penderita. Infeksi chlamydia yang berkelanjutan bisa menginfeksic appendix (usus halus), jantung dan hati. Risiko lainnya pada laki-laki adalah chlamydia dapat menginfeksi epididymis, yang berpotensi menyebabkan kemandulan<br />
Bakteri Chlamydia trachomatis merupakan penyebab chlamydia. Bakteri ini hanya dapat bertahan di sel-sel hidup, yang kemudian akan dibunuhnya. Pertukaran cairan tubuh (sperma misalnya) berpotensi menjadi sarana penyebaran penyakit ini.<br />
<br />
<strong>Pengobatan</strong><br />
Dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik tetrasiklin, yang diresepkan dokter untuk dipakai dalam 7 hari dan pengobatan terhadap kedua pasangan.<br />
<br />
<strong>Pencegahan</strong><br />
Khusus perempuan hamil yang terinfeksi chlamydia dapat diobati dengan erythromycin. Saat terinfeksi penyakit ini sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual, atau gunakan kondom untuk mencegah penularan berulang.<br />
<br />
<br />
Read more: http://doktersehat.com/2008/11/26/seputar-chlamydia-pencegahan-dan-pengobatannya/#ixzz0YOSyS9GPchleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-84829668051502172152009-11-30T16:41:00.000-08:002009-11-30T16:41:46.462-08:00Ankylosing Spondylitis (Rematik Sistemik)Posted by Dokter Sehat in Artikel Pilihan, Penyakit Lainnya, Penyakit Tulang on 11 18th, 2008 <br />
<br />
25 responses<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyzs93EZtvrUYHQQhp-SEQeqtVJdXaSH6mGSzNNQ7d92Mqvv6nd_qq4MirOy2Z8HRG4FrdNOssqjl5_VGlFN5tRsXG1sldn4cM15iU6RAjlwypB3LVEv-aj_eX2EVGQfPlhDWE-PLkE3sg/s1600/tulang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyzs93EZtvrUYHQQhp-SEQeqtVJdXaSH6mGSzNNQ7d92Mqvv6nd_qq4MirOy2Z8HRG4FrdNOssqjl5_VGlFN5tRsXG1sldn4cM15iU6RAjlwypB3LVEv-aj_eX2EVGQfPlhDWE-PLkE3sg/s640/tulang.jpg" yr="true" /></a><br />
</div>DokterSehat – Ankylosing spondylitis adalah suatu bentuk peradangan kronis dari tulang belakang (spine) dan sendi-sendi tulang sacroiliac (sacroiliac joints). Sacroiliac joints berlokasi pada belakang bawah dimana sakrum (tulang kelangkang, tulang yang tepat berada diatas tulag ekor) bertemu tulang-tulang ilium (tulang-tulang yang berada di kedua sisi dari bokong atas). Peradangan kronis pada area-area ini menyebabkan nyeri dan kekakuan dalam dan sekitar tulang belakang (spine). Dengan berjalannya waktu, peradangan spine yang kronis (spondylitis) dapat menjurus pada suatu penyatuan bersama sepenuhnya (fusion) dari vertebra-vertebra, suatu proses yang dirujuk sebagai ankylosis. Ankylosis menjurus pada kehilangan mobilitas dari tulang belakang (spine).<br />
<br />
Ankylosing spondylitis adalah juga suatu penyakit rematik sistemik, yang berarti ia dapat mempengaruhi jaringan-jaringan lain diseluruh tubuh. Karena itu, ia dapat menyebabkan peradangan atau luka pada sendi-sendi tulang lain yang jauh dari spine, begitu juga pada organ-organ lain, seperti mata-mata, jantung, paru-paru, dan ginjal-ginjal.<br />
<br />
Ankylosing spondylitis berbagi banyak ciri-ciri dengan beberapa kondisi-kondisi arthritis lain, seperti psoriatic arthritis, reactive arthritis, dan arthritis yang berhubungan dengan penyakit Crohn dan radang borok usus besar (ulcerative colitis). Setiap dari kondisi-kondisi arthritis ini dapat menyebabkan penyakit dan peradangan pada spine, sendi-sendi tulang lain, mata-mata, kulit, mulut, dan beragam organ-organ. Mengingat bahwa persamaan dan kecenderungan mereka menyebabka peradangan dari spine, kondisi-kondisi ini secara kolektif dirujuk sebagai “spondyloarthropathies”.<br />
<br />
Ankylosing spondylitis adalah dua sampai tiga kali lebih umum pada pria-pria daripada pada wanita-wanita. Pada wanita-wanita, tulang-tulang sendi yang berjauhan dari spine lebih sering dipengaruhi daripada pada pria-pria. Ankylosing spondylitis mempengaruhi semua kelompok umur, termasuk anak-anak. Umur yang paling umum timbulnya gejala-gejala adalah di dekade kedua dan ketiga dari kehidupan.<br />
<strong><span style="font-size: large;">Gejala – gejala dan Efek dari Penyakit ini:</span></strong><br />
<br />
Timbulnya gejala secara insidentil/ tiba-tiba, dapat berupa: nyeri atau kekakuan pada tulang belakang. Yang pertama kali dirasakan biasanya daerah sendi panggul kemudian menjalar keatas, berturut-turut ke daerah tulang punggung bawah (daerah lumbal), daerah tulang punggung atas (thoracal), dan daerah tulang leher (cervical). <br />
<br />
Peradangn spine menyebabkan nyeri dan kekakuan pada belakang bawah , area bokong atas, leher, dan sisanya spine. Timbulnya nyeri dan kekakuan biasanya secara berangsur-angsur dan memburuk secara progresif melalui waktu berbulan-bulan <br />
<br />
Hati-hati sering terjadi patah tulang pada daerah tulang punggung bawah (lumbal) dan tulang leher bagian bawah (lower cervical) <br />
<br />
Jika proses penyakit berlanjut terus dapat mempengaruhi pernafasan karena ekspansi dada terganggu. Ankylosing spondylitis dapat menyebabkan peradangan dan luka goresan pada paru-paru, menyebabkan batuk dan sesak napas, terutama dengan latihan dan infeksi-infeksi. Oleh karenanya, kesulitan bernapas dapat menjadi suatu komplikasi yang serius dari ankylosing spondylitis. <br />
<br />
Pasien-pasien dengan ankylosing spondylitis dapat juga mempunyai arthritis pada sendi-sendi tulang yang lain daripada tulang belakang (spine). Pasien-pasien mugkin merasakan nyeri, kekakuan, panas, bengkak, kehangatan, dan/atau kemerahan pada tulang-tulang sendi seperti pinggul-pinggul, lutut-lutut, dan pergelangan-pergelangan. Adakalanya, tulang-tulang sendi yang kecil dari jari-jari kaki dapat meradang, atau berbentuk “sosis”. Beberapa pasien-pasien dengan penyakit ini mengembangkan Achilles tendinitis, menyebabkan nyeri dan kekakuan pada belakang tumit, terutama jika bertolak dengan kaki ketika naik tangga-tangga. Peradangan jaringan-jaringan dari alas kaki, plantar fasciitis, terjadi lebih sering pada orang-orang dengan ankylosing spondylitis. <br />
<br />
Area-area lain dari tubuh yang dipengaruhi oleh ankylosing spondylitis termasuk mata-mata, jantung, dan ginjal-ginjal. Pasien-pasien dengan ankylosing spondylitis dapat mengembangkan peradangan pada iris, disebut iritis. Iritis dikarakteristikan dengan kemerahan dan nyeri pada mata, terutama ketika melihat pada sinar-sinar yang terang. Serangan-serangan yang terjadi kembali dari iritis dapat mempengaruhi kedua mata. Sebagai tambahan pada iris, badan siliari (ciliary body) dan koroid (choroid) dari mata dapat meradang dan ini dirujuk sebagai uveitis. Iritis dan uveitis dapat menjadi komplikasi-komplikasi yang serius dari ankylosing spondylitis yang dapat merusak mata dan mengganggu penglihatan, dan mungkin memerlukan suatu pelayanan yang mendesak dari seorang spesialis mata (ophthalmologist). <br />
<br />
Suatu komplikasi yang jarang dari ankylosing spondylitis melibatkan luka parut dari sistim elektrik jantung, menyebabkan suatu denyut jantung yang abnormal rendah. Suatu alat pemacu jantung mungkin perlu pada pasien-pasien ini untuk mempertahankan denyut jantung dan hasil (output) yang memadai. Bagian aorta yang paling dekat dengan jantung dapat meradang, berakibat pada kebocoran dari klep aorta. Pasien-pasien ini dapat mengembangkan sesak napas, kepeningan, dan gagal jantung. <br />
<br />
Spondylitis yang lanjut dapat menjurus pada endapan-endapan yang disebut amyloid kedalam ginjal-ginjal dan berakibat pada kegagalan ginjal. Penyakit ginjal yang progresif dapat menjurus pada kelelahan kronis dan mual dan dapat memerlukan pembuangan racun-racun darah yang terakumulasi dengan suatu mesin penyaringan (dialysis). <br />
<br />
<strong><span style="font-size: large;">Penyebab-Penyebab Ankylosing Spondylitis</span></strong><br />
<br />
Kecenderungan mengembangkan ankylosing spondylitis dipercayai adalah diwariskan secara genetik, dan mayoritas (hampir 90%) dari pasien-pasien dengan ankylosing spondylitis dilahirkan dengan gen HLA-B27. Tes-tes darah telah dikembangkan untuk mendeteksi marker gen HLA-B27 dan telah memajukan pengertian kita tentang hubungan antara HLA-B27 dan ankylosing spondylitis.<br />
<br />
Gen HLA-B27 tampaknya hanya meningkatkan kecenderungan mengembangkan ankylosing spondylitis, dimana beberap faktor-faktor tambahan, mungkin lingkungan, adalah perlu untuk timbulnya penyakit atau menjadi jelas.<br />
<br />
Contohnya, ketika 7% dari populasi Amerika mempunyai gen HLA-B27, hanya 1% dari populasi yang benar-benar mempunyai penyakit ankylosing spondylitis. Di bagian utara Skandinavia (Lapland), 1.8% dari populasi mepunyai ankylosing spondylitis sedangkan 24% dari populasi umum mempunyai gen HLA-B27. Bahkan diantara individu-individu yang positif HLA-B27, risiko mengembangkan ankylosing spondylitis tampaknya lebih jauh berhubungan dengan keturunan. Pada individu-individu yang positif HLA-B27 yang mempunyai saudara-saudara dengan penyakit ini, risiko mereka mengembangkan ankylosing spondylitis adalah 12% (enam kali lebih besar daripada mereka yang saudara-saudaranya tidak mempunyai ankylosing spondylitis).<br />
<br />
Akhir-akhir ini, dua lagi gen-gen telah diidentifikasikan yang berkaitan dengan ankylosing spondylitis. Gen-gen ini disebut ARTS1 dan IL23R. Gen-gen ini tampaknya memainkan suatu peran dalam mempengaruhi fungsi imun. Diantisipasikan bahwa dengan mengerti efek-efek dari setiap dari gen-gen yang diketahui ini, peneliti-peneliti akan membuat kemajuan-kemajuan yang signifikan dalam menemukan suatu penyembuhan untuk ankylosing spondylitis.<br />
<br />
Bagaimana peradangan terjadi dan menetap pada organ-organ dan sendi-sendi tulang yang berbeda pada ankylosing spondylitis adalah suatu persoalan dari penelitian yang aktif. Setiap individu cenderung mempunyai pola unik kehadiran dan aktivitas dari penyakit mereka sendiri.<br />
<br />
Peradangan awal mungkin adalah suatu akibat dari aktivitas dari sistim imun tubuh oleh suatu infeksi bakteri atau suatu kombinasi dari kuman-kuman infeksi. Sekali diaktifkan, sistim imun tubuh menjadi tidak mampu untuk memadamkannya sendiri, meskipun infeksi bakteri awal mungkin telah hilang lama. Peradangan jaringan yang kronis yang berakibat dari aktivitas yang terus menerus dari sistim imun tubuh pada ketidakhadiran dari infeksi yang aktif adalah tanda dari suatu penyakit peradangan autoimun.<br />
<br />
<br />
<br />
by totalkesehatananda.com and doktersehat.com<br />
Read more: http://doktersehat.com/2008/11/18/ankylosing-spondylitis-rematik-sistemik/#ixzz0YOQFoGEechleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-34255759452290313222009-11-30T16:32:00.000-08:002009-11-30T16:32:08.077-08:00Tak Bersunat Meningkatkan Resiko Kanker PenisPosted by Dokter Sehat in Kanker, Penyakit Berbahaya, Penyakit Kelamin, Penyakit Lainnya on 05 16th, 2009 <br />
<br />
4 responses<br />
<br />
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQqSi3o0hs5Zjet013sQdZo3V-4L01qNCFFYPEE7APvkhlbqap3cGUgZA2PiF2xSU_cEwbTe0Jv1VYFx7vEjDbj6mBTtt8FD7lP7vY5xtR3R9Gn3ij1VlnekeOoLjgt0mIEFpoBg4CWHMD/s1600/sunat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQqSi3o0hs5Zjet013sQdZo3V-4L01qNCFFYPEE7APvkhlbqap3cGUgZA2PiF2xSU_cEwbTe0Jv1VYFx7vEjDbj6mBTtt8FD7lP7vY5xtR3R9Gn3ij1VlnekeOoLjgt0mIEFpoBg4CWHMD/s640/sunat.jpg" yr="true" /></a>Dokter Sehat – Sunat dikatakan dapat membantu mengurangi risiko seperti penyakit menular seksual. Namun ternyata tak hanya itu. Sunat juga mengurangi risiko terkena kanker penis. Dengan kata lain, para pria yang tidak sunat berisiko terkena kanker penis.<br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><br />
</div>Demikian diungkap Urolog Rumah Sakit Pusat Kanker Dharmais Jakarta Dr Rachmat B Santoso saat dihubungi melalui telepon, Jumat (15/5). “Penyebabnya adalah infeksi kronis pada orang yang tidak cirkumsisi (sunat),” kata Rachmat. Laki-laki yang juga berisiko adalah mereka yang pernah menderita herpes genitalis.<br />
<br />
Persoalan utamanya adalah tidak higienisnya alat kelamin laki-laki karena kepalanya tidak terbuka. Kebersihan daerah di bawah kulit depan glans penis tidak terjamin kalau tidak sunat.<br />
<br />
Gejala yang dijumpai pada orang yang kena kanker penis adalah adanya luka pada penis, luka terbuka pada penis, dan merasa nyeri pada penis bahkan terjadi pendarahan dari penis. Biasanya ini terjadi pada stadium lanjut. Ciri lain adalah tampak luka yang menyerupai jerawat atau kutil pada penis.<br />
<br />
Pengobatan kanker penis bervariasi, tergantung kepada lokasi dan beratnya tumor. Cara pertama adalah penektomi atau pemotongan, bisa sebagian bisa juga total. Rachmat mengilustrasikan, jika panjang penis 10 sentimeter dan yang terkena kanker hanya ujung penisnya maka yang panjang penis yang dipotong 2-3 sentimeter. “Tapi, jika yang kena kanker tiga perempat panjang penis, apa boleh buat penisnya harus dipotong habis,” katanya. Cara yang lain bisa berupa kemoterapi dan terapi penyinaran.<br />
<br />
Rachmat mengingatkan, penyakit ini tidak boleh dianggap remeh oleh para lelaki. Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, kanker penis banyak menyerang usia produktif, 30 tahun sampai 50 tahun.<br />
<br />
Meski tidak banyak menyerang pria, dalam setahun hanya ada 2-3 orang yang datang ke RS Dharmais, Anda, para pria harus hati-hati. “Tidak signifikan memang, tetapi sangat mengganggu integritas karena menyangkut kelaki-lakian seseorang,” pungkasnya.<br />
<br />
Sumber: Kompas Kesehatan<br />
Read more: http://doktersehat.com/2009/05/16/tak-bersunat-meningkatkan-resiko-kanker-penis/#ixzz0YOOGWML9chleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-10458522685925026362009-11-30T16:20:00.000-08:002009-11-30T16:20:02.127-08:00Kegemukan Penyebab Utama kanker24 Nopember 2009 <br />
<br />
14:47 wib<br />
<br />
<span style="color: lime; font-size: x-large;"><strong>Kegemukan Penyebab Utama Kanker</strong></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7-unW00IZLdqa35VXIvOQ0i69Ck-2trfIV8iHxLaaj_LoQyW9eY5B5Y6F4hOn0UQBZoE9mGOCaKxb1TH8erBUoT0Fq0q3yEM9xcdqvPk-r3c7mjFXuHhFuHXqwCGKWC3GrLsw2URcjChs/s1600/15a9a7b23eb5e3caf34698dd7ff2164a.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7-unW00IZLdqa35VXIvOQ0i69Ck-2trfIV8iHxLaaj_LoQyW9eY5B5Y6F4hOn0UQBZoE9mGOCaKxb1TH8erBUoT0Fq0q3yEM9xcdqvPk-r3c7mjFXuHhFuHXqwCGKWC3GrLsw2URcjChs/s400/15a9a7b23eb5e3caf34698dd7ff2164a.jpg" yr="true" /></a><br />
</div><strong><span style="color: lime; font-size: x-large;"></span></strong><br />
Perlu Anda ketahui, penyebab pertama kanker bagi orang yang bukan perokok adalah kegemukan!<br />
<br />
Para peneliti telah memperingatkan bahwa obesitas akan menjadi penyebab terbesar kanker pada perempuan dalam 10 tahun ke depan. Satu dari dua belas kasus membuktikan, kegemukan menjadi penyebab kanker. Demikian diungkapkan Dr Andrew Renehan, seorang ahli kanker di University of Manchester.<br />
<br />
Hubungan antara kanker dengan kelebihan berat badan ditemukan sebesar 3,2% pada pria, dan pada wanita sebesar 8,6%. Kanker kolorektal, kanker payudara pada perempuan menopause, dan kanker endometrikal terhitung 65% dari seluruh kanker yang berhubungan dengan kegemukan.<br />
<br />
Dr Renehan dari University of Manchester mengatakan, "kemungkinan angka tersebut pada kenyataannya lebih tinggi."<br />
<br />
Hal ini mungkin berkenaan dengan interaksi antara merokok, alkohol, berat badan berlebih, dan kondisi yang dinamakan dengan pengaliran kembali asam, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sebabnya.<br />
<br />
Para ilmuwan belum menemukan alasan spesifik kenapa kegemukan bisa meningkatkan resiko kanker, tapi diduga hal itu berhubungan dengan hormon. Kegemukan meningkatkan estrogen dan hormon lain penyebab kanker payudara. Sedangkan untuk pria, kegemukan dapat menyebabkan kanker usus. Lebih lanjut, seiring orang bertambah gemuk, mereka menghasilkan lebih banyak hormon seperti estrogen yang membantu tumor berkembang. Orang yang memiliki perut buncit juga memiliki lebih banyak asam di dalam perutnya, yang bisa memicu kanker perut, intestin, atau esopagus.<br />
<br />
Dr Renehan mengatakan dibutuhkan strategi baru untuk mengatasi obesitas. Hanya menyuruh orang untuk mengurangi berat badan tentu saja tidak berhasil. Dan pada studi kanker lainnya menyebutkan bahwa orang yang menderita kegemukan memiliki kemungkinan terkena serangan kanker 50% lebih tinggi daripada orang yang tidak mengalami kegemukan.<br />
<br />
Oleh karena itu, selalu jagalah kesehatan tubuh Anda. Olahragalah secara teratur dan cukup, juga jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi karena Anda sendirilah yang mengerti keadaan tubuh Anda.<br />
<br />
(berbagai sumber/cynthia)chleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-56150344819179208282009-11-30T16:01:00.000-08:002009-12-02T07:00:35.269-08:00Kanker Usus Besar<span style="color: yellow; font-size: x-large;"><strong>Kanker Usus Besar Gejala Dan Penyeabanya</strong></span><br />
Posted by Dokter Sehat in Artikel Pilihan, Informasi, Kanker, Pangan, Pengobatan, Penyakit Berbahaya on 09 1st, 2009 <br />
DokterSehat – Sebagai saluran terakhir pencernaan makanan, usus berpotensi terkena kanker dari makanan yang kita konsumsi. Ada lima stadium dengan sifat masing-masing dan besaran kemungkinan bertahan hidup yang semakin kecil bagi pasien.<br />
<br />
<strong><span style="font-size: large;">Gejala</span></strong><br />
- Lelah, sesak napas waktu bekerja, dan kepala terasa pening. <br />
- Pendarahan pada rektum, rasa kenyang bersifat sementara, atau kram lambung serta adanya tekanan pada rektum. <br />
- Adanya darah dalam tinja, seperti terjadi pada penderita pendarahan lambung, polip usus, atau wasir. <br />
- Pucat, sakit pada umumnya, malnutrisi, lemah, kurus, terjadi cairan di dalam rongga perut, pembesaran hati, serta pelebaran saluran limpa. <br />
<br />
<strong><span style="font-size: large;">Penyebab</span></strong><br />
Kontak dengan zat-zat kimia tertentu seperti logam berat, toksin, dan ototoksin serta gelombang elektromagnetik. <br />
<br />
- Pola makan yang buruk, antara lain terlalu banyak daging dan lemak yang tidak diimbangi buah dan sayuran segar yang banyak mengandung serat. <br />
- Zat besi yang berlebihan diantaranya terdapat pada pigmen empedu, daging sapi dan kambing serta tranfusi darah. <br />
- Lemak jenuh dan asam lemak omega-6 (asam linol). <br />
- Minuman beralkohol, khususnya bir. Usus mengubah alkohol menjadi asetilaldehida yang meningkatkan risiko menderita kanker kolon.<br />
- Obesitas. <br />
- Bekerja sambil duduk seharian, seperti para eksekutif, pegawai administrasi, atau pengemudi kendaraan umum. <br />
<br />
- Pemeriksaan medis<br />
- Fiberoptik kolonoskopi:<br />
Memasukkan sejenis pipa terbuat dari serat optik ke dalam usus melalui anus (dubur). Kamera yang terdapat pada alat itu bisa digunakan untuk melakukan pemeriksaan apakah dalam usus terdapat polip atau tidak.<br />
- CT Scan.<br />
- Pemeriksaan darah:<br />
Menentukan tumor marker CEA (carcino-embryonis antigen) dalam darah.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><strong>Perawatan</strong></span><br />
- Kemoterapi<br />
- Radiasi<br />
- Operasi<br />
- Pemotongan usus besar yang sakit, dan menyambungkan kembali dua ujung bagian usus besar yang sehat.<br />
- Teknik laparoskopi:<br />
Melalui beberapa lubang kecil yang dibuat dibeberapa titik di perut. Operasi dilakukan dengan alat-alat kecil yang dioperasikan lewat lubang-lubang itu dan dipantau lewat layar monitor.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><strong>Pencegahan</strong></span><br />
- Konsumsi banyak makanan berserat. Untuk memperlancar buang air besar dan menurunkan derajat keasaman, kosentrasi asam lemak, asam empedu, dan besi dalam usus besar. <br />
- Asam lemak omega-3, yang banyak terdapat dalam ikan tertentu. <br />
Kosentrasi kalsium, vitamin A, C, D, dan E dan betakarotin. <br />
- Susu yang mengandung Lactobacillus acidophilus. <br />
Berolahraga dan banyak bergerak sehingga semakin mudah dan teratur untuk buang air besar. <br />
- Hidup rileks dan kurangi stres. <br />
<br />
<span style="font-size: large;"><strong>Deteksi Dini</strong></span><br />
<br />
Seperti halnya deteksi dini kanker mulut rahim menggunakan papsmear atau untuk kanker payudara memakai mamografi, terhadap kanker kolon pun bisa dilakukan deteksi dini.<br />
<br />
Deteksi dini kanker kolon dianjurkan kepada mereka yang telah menginjak usia 50 tahun. Tetapi bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga pernah terkena kanker ovarium, kolon dan kanker paru, disarankan melakukan deteksi dini sebelum usia 50 tahun.<br />
<br />
Kanker kolon dianggap sebagai penyakit yang perjalanannya lambat. Karena itu masyarakat dianjurkan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan darah yang ada dalam tinja dan kolonoskopi.<br />
<br />
“Sebaiknya deteksi dini dilakukan sejak usia 40 tahun bagi yang memang memiliki riwayat ketiga jenis kanker tersebut dalam keluarganya,” kata dr Aru W Sudoyo, konsultan hematologi dan onkologi medik dari FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo kepada Media Indonesia, pekan lalu di ruang kerjanya.<br />
Apalagi bagi mereka yang telah mengalami gejala, seperti perdarahan pada saat buang air besar dan tertutupnya jalan usus atau penyumbatan,” lanjut Aru, deteksi dini sangat disarankan.<br />
<br />
Menurut Aru, beberapa prosedur deteksi dini kanker kolon antara lain:<br />
Pemeriksaan colok dubur oleh dokter bila seseorang mencapai usia 50 tahun. Pemeriksaan tersebut sekaligus untuk mengetahui adanya kelainan pada prostat.<br />
<br />
Setelah itu, dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan darah samar (occult blood) secara berkala, apakah terdapat darah pada tinja atau tidak. Kemudian pemeriksaan secara visual dengan endoskopi di kolon atau disebut kolonoskopi. Pemeriksaan kolonoskopi atau teropong usus ini dianjurkan segera dilakukan bagi mereka yang sudah mencapai usia 50 tahun.<br />
<br />
Pemeriksaan kolonoskopi relatif aman, tidak berbahaya, namun pemeriksaan ini tidak menyenangkan. Kolonoskopi dilakukan untuk menemukan kanker kolorektal sekaligus mendapatkan jaringan untuk diperiksa di laboratorium patologi. Pada pemeriksaan ini diperlukan alat endoskopi fiberoptik yang digunakan untuk pemeriksaan kolonoskopi. Alat tersebut dapat melihat sepanjang usus besar, memotretnya, sekaligus biopsi tumor bila ditemukan.<br />
<br />
Cara lain untuk menunjang diagnosis kanker kolon adalah dengan enema barium. Pada pemeriksaan enema barium, bahan cair barium dimasukkan ke usus besar melalui dubur dan siluet (bayangan)-nya dipotret dengan alat rontgen. Pada pemeriksaan ini hanya dapat dilihat bahwa ada kelainan, mungkin tumor, dan bila ada perlu diikuti dengan pemeriksaan kolonoskopi.<br />
<br />
Pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi kanker dan polip yang besarnya melebihi satu sentimeter. Kelemahannya, pada pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan biopsi<br />
<br />
Dengan kolonoskopi dapat dilihat kelainan berdasarkan gambaran makroskopik. Bila tidak ada penonjolan atau ulkus, pengamatan kolonoskopi ditujukan pada kelainan warna, bentuk permukaan, dan gambaran pembuluh darahnya. Aru mengatakan dengan deteksi dini diharapkan kanker kolon dapat segera ditangani atau diterapi. Beberapa terapi, seperti kemoterapi dan radiasi dapat dilakukan untuk mengatasi kanker kolon<br />
<br />
(IJ/S-4)<br />
Sumber : Koran Media Indonesia, Edisi Rabu, 12 April 2006/NO. 9244/TAHUN XXXVII<br />
Read more: http://doktersehat.com/2009/09/01/kanker-usus-besar-gejala-dan-penyebabnya/#ixzz0YOEPTmOichleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-71288801314390410022009-11-30T15:40:00.000-08:002009-12-02T06:13:53.290-08:00Kanker mata<span style="color: #cc0000; font-family: Georgia, "Times New Roman", serif; font-size: x-large;">Sekilas Mengenai Kanker Mata</span><br />
<br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Posted by Dokter Sehat in Informasi, Kanker, Penyakit Berbahaya on 10 25th, 2009 </span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">no responses</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKE9fH-X98JkYhOfy5SiFOAf5jl-z_eNaiXpJfH6ynRiX3Z8lgk2awdWOBFOJnXTjO5ypW5OB_XyW3mKQ6Rw9sh4MK8jn_lCuoegB7qu_Cuct0hIp052Tg43x76d_gddMQq0jgQ1u0twri/s1600/timthumb.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKE9fH-X98JkYhOfy5SiFOAf5jl-z_eNaiXpJfH6ynRiX3Z8lgk2awdWOBFOJnXTjO5ypW5OB_XyW3mKQ6Rw9sh4MK8jn_lCuoegB7qu_Cuct0hIp052Tg43x76d_gddMQq0jgQ1u0twri/s400/timthumb.jpg" yr="true" /></span></a><br />
</div><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Dokter Sehat – Ahmad Abiyu Sofyan (12), yang biasa dipanggil Abiyu, beberapa kali terlihat membetulkan letak kaca mata tebal berbingkai coklat. Kaca mata itu bukan kaca mata biasa, tapi protesa, kaca mata yang berfungsi sebagai mata palsu.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Putra kedua dari pasangan Nur Asiyah dan Wasmun itu mengenakan protesa sejak dua tahun lalu, saat mata kirinya terpaksa harus diangkat karena telah digerogoti sel kanker.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Abiyu kini hanya bisa melihat dengan satu mata, namun dia tetap bisa bermain dan melakukan aktifitas harian seperti anak-anak lain yang indra pengelihatannya lengkap.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Surya Bahari, Tangerang, itu juga bisa mengikuti semua pelajaran di sekolah dengan baik. “Nggak apa-apa,” kata Abiyu yang siang itu mengenakan kaus hitam dan celana panjang biru.</span><br />
<span style="font-family: Georgia;"></span><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Dan Abiyu tidak pernah lagi merasa kesakitan. Rangkaian pengobatan dan terapi serta operasi pengangkatan mata telah membebaskannya dari derita akibat kanker mata (retinoblastoma).</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">“Karena sering diundang mengikuti acara-acara kanker anak dan bertemu dengan kawan-kawan yang bernasib sama, dia tambah semangat, dia tidak merasa sendirian lagi,” kata Nur tentang anak lelakinya.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Lebih lanjut Nur menuturkan, sebelum menjalani pengobatan dan operasi pengangkatan mata, anaknya sering merasa kesakitan.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">“Ketika berumur tujuh tahun, matanya sering merah. Sudah dibawa ke Puskesmas dan dokter tapi tidak sembuh-sembuh juga. Hampir satu tahun seperti itu,” katanya.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Lama kelamaan, menurut dia, mata kiri Abiyu jadi seperti mata kucing, bersinar saat terkena cahaya. “Dan bola matanya pernah hampir keluar,” katanya.</span><br />
<br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Nur dan suaminya yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi angkutan kota pun kemudian membawa anaknya ke dokter dan dokter menyarankan mereka untuk membawa Abiyu ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">“Waktu itu saya khawatir sekali, bagaimana nanti kalau harus dioperasi. Bagaimana lagi kami harus mencari uang. Selama ini sudah banyak yang dihabiskan untuk pengobatan Abiyu, karena setiap ada yang menunjukkan tempat pengobatan, selalu kami datangi,” jelasnya.</span><br />
<span style="font-family: Georgia;"></span><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Dan kekhawatiran Nur ternyata menjadi kenyataan. Dokter yang menangani Abiyu mengatakan, jika ingin menyelamatkan nyawa Abiyu, maka mereka harus merelakan sebelah mata Abiyu dioperasi untuk diangkat.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Soal biaya sudah teratasi karena para dokter membantu mereka mendapatkan bantuan pengobatan gratis dari pemerintah dan yayasan. “Tapi saya kaget sekali waktu dibilang mata Abiyu harus diambil. Sebenarnya tidak terima, tidak rela rasanya melihat Abiyu kehilangan mata. Tapi dokter terus memberi semangat sehingga akhirnya saya pasrah. Saya pikir, biarlah, mungkin sudah menjadi kehendak Allah,” katanya sedikit tersendat.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">“Alhamdulillah, sekarang dia baik-baik saja,” kata Nur sambil memandangi anak laki-lakinya yang sedang makan.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Dokter ahli kanker anak RSCM Prof. Djajadiman, SpA (K) pun mengatakan, pasien retinoblastoma yang sudah menjalani terapi dan operasi pengangkatan mata bisa kembali menjalani hidupnya secara normal.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Namun, Kepala Hematologi Anak RSCM itu menjelaskan, kondisinya masih harus dipantau dokter selama lima tahun pertama pascaoperasi untuk memastikan kesintasannya terhadap keganasan yang hanya ditemukan pada anak-anak itu.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Tentang Retinoblastoma </span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Angka kejadian kanker pada anak, menurut Prof.Djajadiman, sekitar tiga persen dari total kejadian kanker pada anak-anak usia di bawah 15 tahun.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Di Indonesia, jumlah anak yang menderita kanker diperkirakan 9.000 anak dan retinoblastoma–sel tumor yang tumbuh pada retina mata– merupakan salah satu jenis kanker pada anak yang paling sering ditemui.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Penyebab retinoblastoma pada salah satu mata (unilateral) atau kedua mata (bilateral) anak, menurut dia, hingga kini belum diketahui secara pasti sehingga pencegahannya pun menjadi sulit dilakukan.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">“Diduga berhubungan dengan kelainan genetik. Ada masalah genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel yang seharusnya terkendali menjadi tidak terkendali,” katanya.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Walaupun demikian, ia melanjutkan, dampak penyakit ini bisa ditekan dengan deteksi dini. Retinoblastoma yang ditemukan pada stadium awal bisa disembuhkan. Bahkan sembilan puluh persen kasus retinoblastoma yang terdeteksi dini dan mendapatkan penganganan memadai bisa disembuhkan.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">“Dan mata bisa dipertahankan kalau ukuran kanker masih dibawah 0,5 sentimeter,” katanya serta menambahkan semakin terlambat dideteksi peluang penderita retinoblastoma untuk sembuh semakin kecil.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Lebih lanjut dia menjelaskan, kendati gejala spesifik penyakit retinoblastoma pada anak cukup sulit dikenali namun ada tanda-tanda umum yang mesti diwaspadai sebagai gejala retinoblastoma.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Retinoblastoma pada anak, kata Prof. Djajadiman, sering ditandai dengan mata kemerahan, peradangan mata dan adanya bintik putih pada bagian mata yang berwarna hitam.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Kalau sudah parah, kata dia, bintik putih tersebut akan membesar dan kemudian akan memantulkan cahaya yang masuk ke mata seperti mata kucing, mata juling serta bola mata menonjol ke luar.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Ia mengatakan, bila gejala-gejala itu ditemukan pada anak sebaiknya orang tua segera membawanya ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya supaya dokter bisa membantu memastikan apakah anaknya terserang kanker.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Dan jika anak tersebut didiagnosis terserang retinoblastoma maka, kata Prof.Djajadiman, ia harus mendapatkan perawatan dan pengobatan sesuai dengan jenis kanker dan stadiumnya.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">“Kalau dibiarkan, atau tidak diobati dengan tepat, tumor akan berkembang dan menyebar ke sumsum tulang, atau ke otak. Ini maka akan mengancam nyawa si anak,” katanya.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Ia menjelaskan, retinoblastoma stadium dini biasanya diobati dengan cara pembedahan (operasi) dengan atau tanpa kombinasi dengan kemoterapi/radioterapi.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Bila sudah ditemukan dalam stadium lanjut, operasi dengan mengangkat mata terpaksa harus dilakukan dan setelah operasi dipasang protesa (mata palsu) agar yang bersangkutan tetap berpenampilan baik.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Deteksi Dini Lebih Baik </span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Deteksi dini penyakit kanker dapat menyelamatkan anak-anak dari keganasan penyakit yang sering mengakibatkan kematian tersebut. Sayangnya, sebagian besar kasus retinoblastoma ditemukan pada stadium lanjut.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">“Masyarakat kebanyakan dan petugas kesehatan di tingkat dasar belum punya pengetahuan memadai tentang kanker sehingga belum tahu cara mengenali tanda-tandanya dan apa yang harus dilakukan setelah itu,” kata Parulian Simanjuntak dari Koalisi untuk Indonesia Sehat (KuIS).</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Oleh karena itu, ia melanjutkan, guna meningkatkan pemahaman masyarakat, kader kesehatan dan tenaga kesehatan yang bertugas di sarana pelayanan kesehatan dasar, pihaknya bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) melakukan kampanye deteksi dini kanker terpadu berbasis komunitas.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Program kampanye itu dilakukan sejak Mei 2007-Juli 2008 di 10 kelurahan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">“Setelah kampanye itu, kemudian dibuat model kampanye deteksi dini kanker bagi masyarakat untuk digunakan dalam kegiatan kampanye yang lebih luas,” katanya.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Ia menambahkan, saat ini di juga sudah ada 30 warga yang menjadi kader deteksi dini kanker di wilayah Jakarta yang menjadi target kampanye.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">“Harapannya, kampanye seperti ini bisa terus dilakukan supaya kasus kanker pada anak bisa ditemukan dan ditangani sedini mungkin sehingga tidak berakibat fatal,” katanya.</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Sumber : Antara/Maryati</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Foto : <a href="http://www.nlm.nih.gov/">http://www.nlm.nih.gov/</a></span><span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;">Read more: http://doktersehat.com/2009/10/25/sekilas-mengenai-kanker-mata/#ixzz0YOBJ98Fv</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"><br />
</span><br />
<span style="font-family: Georgia, "Times New Roman", serif;"></span>chleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-31110443799504206992009-11-30T15:35:00.000-08:002009-12-02T06:31:17.440-08:00Gejala Kanker Otak<span style="font-size: x-large;"><strong>Gejala Kanker Otak</strong></span><br />
Posted by Dokter Sehat in Artikel Pilihan, Kanker, Penyakit Berbahaya on 11 2nd, 2009<br />
<br />
Dokter Sehat -Seperti bagian-bagian tubuh lain, otak bisa terkena tumor maupun kanker. Bedanya, jika pada bagian tubuh lain tumor jinak kadang tidak mengganggu dan tidak berbahaya, di otak tumor jinak pun bisa sangat mengganggu dan membahayakan nyawa.<br />
<br />
Banyaknya bagian otak yang memiliki fungsi pengaturan tubuh yang berbeda-beda membuat tumor dan kanker otak memiliki gejala yang sangat variatif. Gejala yang muncul sangat tergantung di bagian otak mana tumor tersebut muncul.<br />
<br />
<strong>Dr. Iskandar Japardi menjelaskan gejala umum tumor dan kanker otak adalah sebagai berikut:</strong><br />
<br />
Gejala Serebral Umum<br />
Dapat berupa perubahan mental yang ringan (psikomotor asthenia), yang dapat dirasakan oleh keluarga dekat penderita berupa: mudah tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan aktivitas mental dan sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas, mungkin diketemukan ansietas dan depresi. Gejala ini berjalan progresif dan dapat dijumpai pada 2/3 kasus.<br />
<br />
Nyeri Kepala<br />
Diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30% gejala awal tumor otak adalah nyeri kepala. Sedangkan gejala lanjut diketemukan 70% kasus. Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada saat bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana terjadi peninggian tekanan tinggi intrakranial. Adanya nyeri kepala dengan psikomotor asthenia perlu dicurigai tumor otak.<br />
<br />
Muntah<br />
Terdapat pada 30% kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala. Lebih sering dijumpai pada tumor di fossa posterior, umumnya muntah bersifat proyektil dan tak disertai dengan mual.<br />
<br />
Kejang<br />
Bangkitan kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor otak pada 25% kasus, dan lebih dari 35% kasus pada stadium lanjut. Diperkirakan 2% penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak.<br />
<br />
Perlu dicurigai penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak bila:<br />
- Bangkitan kejang pertama kali pada usia lebih dari 25 tahun<br />
- Mengalami post iktal paralisis<br />
- Mengalami status epilepsi<br />
- Resisten terhadap obat-obat epilepsi<br />
- Bangkitan disertai dengan gejala tekanan tinggi intrakranial lain.<br />
<br />
Bangkitan kejang ditemui pada 70% tumor otak di korteks, 50% pasien dengan astrositoma, 40% pada pasien meningioma, dan 25% pada glioblastoma.<br />
<br />
Gejala Tekanan Tinggi Intrakranial (TTIK)<br />
Berupa keluhan nyeri kepala di daerah frontal dan oksipital yang timbul pada pagi hari dan malam hari, muntah proyektil dan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan diketemukan papil udem. Keadaan ini perlu tindakan segera karena setiap saat dapat timbul ancaman herniasi. Selain itu dapat dijumpai parese N.VI akibat teregangnya N.VI oleh TTIK. Tumor-tumor yang sering memberikan gejala TTIK tanpa gejala-gejala fokal maupun lateralisasi adalah meduloblatoma, spendimoma dari ventrikel III, haemangioblastoma serebelum, dan craniopharingioma.<br />
<br />
Selain gejala umum di atas ada gejala-gejala spesifik berdasarkan lokasi dan fungsi otak yang diserang. Antara lain:<br />
<br />
Tumor pada Lobus Frontal:<br />
- Perubahan perilaku dan kepribadian<br />
- Penurunan kemampuan menilai sesuatu<br />
- Penurunan daya penciuman<br />
- Penurunan daya ingat<br />
- Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh<br />
- Penurunan fungsi mental/kognitif<br />
- Penurunan penglihatan dan radang syaraf mata<br />
<br />
Tumor pada Lobus Parietal:<br />
- Penurunan kemampuan bicara<br />
- Tidak bisa menulis<br />
- Tidak mampu mengenali seseorang<br />
- Kejang-kejang<br />
- Disorientasi ruang<br />
<br />
Tumor pada Lobus Oksipital:<br />
- Kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua belah mata<br />
- Kejang-kejang<br />
<br />
Tumor pada Lobus Temporal:<br />
- Penurunan kemampuan bicara<br />
- Kejang-kejang<br />
- Kadang tanpa gejala sama sekali<br />
<br />
Tumor pada Fosa Posterior:<br />
- Gangguan berjalan<br />
- Nyeri kepala<br />
- Muntah<br />
<br />
Tumor pada Cerebello Pontin Angie:<br />
- Gangguan pendengaran<br />
<br />
Tumor pada Batang Otak:<br />
- Perubahan perilaku dan emosional (lebih sensitif, mudah tersinggung)<br />
- Sulit bicara dan menelan<br />
- Mengantuk<br />
- Sakit kepala, terutama pada pagi hari<br />
- Kehilangan pendengaran<br />
- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi wajah<br />
- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi tubuh<br />
- Gerakan tak terkontrol<br />
- Kehilangan penglihatan, kelopak mata menutup, juling, dll.<br />
- Muntah<br />
<br />
Tumor pada Selaput Otak:<br />
- Sakit kepala<br />
- Kehilangan pendengaran<br />
- Gangguan bicara<br />
- Inkontinensi (tidak mampu mengontrol buang air kecil/besar)<br />
- Gangguan mental dan emosional (apatis, anarkis, dll)<br />
- Mengantuk berkepanjangan<br />
- Kejang-kejang<br />
- Kehilangan penglihatan<br />
<br />
Tumor pada Kelenjar Pituitary:<br />
- Berhenti menstruasi (amenorrhea)<br />
- Memproduksi air susu<br />
- Impotensi<br />
<br />
Tumor pada Hipotalamus:<br />
- Gangguan perkembangan seksual pada anak-anak<br />
- Kerdil<br />
- Berhenti menstruasi (amenorrhea)<br />
- Gangguan cairan dan elektrolit<br />
<br />
Tumor pada Ventrikel:<br />
- Hidrosefalus<br />
- Leher kaku<br />
- Kepala miring<br />
- Nyeri kepala mendadak<br />
- Penglihatan kabur<br />
- Penurunan kesadaran<br />
<br />
Walaupun mengalami salah satu atau beberapa gejala seperti di atas saja, belum tentu seseorang mengidap tumor atau kanker otak. Untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter spesialis (bedah) syaraf dan pemeriksaan lanjutan seperti CT scan, MRI, angiogram, myelogram, spinal tap, serta biopsi.<br />
<br />
(Dicuplik dari Titah Rahayu/rumahkanker.com)<br />
Read more: http://doktersehat.com/2009/11/02/gejala-kanker-otak/#ixzz0YOAFjhFpchleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-12930590817058142342009-11-30T15:22:00.000-08:002009-12-02T06:38:02.922-08:00Penyakit Stroke<span style="font-size: x-large;">Tekanan Darah Tinggi, Penyakit Jantung dan Stroke</span> : Riset Dr.Neil Solomon <br />
September 17, 2008 By: admin Category: Penyakit Jantung dan Stroke, Tekanan Darah Tinggi, Tekanan Darah Tinggi Penyakit Jantung dan Stroke<br />
<br />
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu lampu merah yang paling jelas dalam mengindikasikan adanya masalah dalam jantung dan pembuluh darah seseorang. Ketika seseorang didiagnosa menderita tekanan darah tinggi maka dia memiliki kemungkinan tujuh kali lipat menderita stroke, empat kali lipat mendapatkan serangan jantung dan lima kali lipat kemungkinan meninggal karena kegagalan jantung. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvpyyFmdhdwKgVuhfciKy0y3M0fCpxxl2K9IiAYmGMgfKhn6U0qUHvZ7-ket3I2gKgfh92VLtc8kLyaBEk5QsygnMN0pfbluHrMxLh7kRDG4Wy1E_oDk8Yy2l7gK7tzlCvyZSHm-a7l3oz/s1600/atrial_fib_stroke.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvpyyFmdhdwKgVuhfciKy0y3M0fCpxxl2K9IiAYmGMgfKhn6U0qUHvZ7-ket3I2gKgfh92VLtc8kLyaBEk5QsygnMN0pfbluHrMxLh7kRDG4Wy1E_oDk8Yy2l7gK7tzlCvyZSHm-a7l3oz/s400/atrial_fib_stroke.jpg" yr="true" /></a>Dalam catatan yang positif, terdapat langkah-langkah yang telah terbukti dalam mengontrol tekanan darah tinggi dan bahkan membalikkan kerusakan-kerusakan yang telah terjadi. Mari kita telaah terlebih dahulu apa itu tekanan darah tinggi sebelum mendiskusikan bagaimana mengontrolnya. <br />
</div><br />
Tekanan darah adalah kekuatan Yang dikeluarkan oleh jantung dalam darah pada saat bergerak dalam pembuluh darah seseorang. Bila seseorang menderita tekanan darah tinggi berarti jantungnya memompa lebih berat dibandingkan seharusnya. <br />
<br />
Tekanan darah yang sehat berkisar di bawah 120/80, atau lebih baik di bawah 110/76. Saya menilai angka 125/85 sudah merupakan tekanan darah tinggi Yang ringan. Kebanyakan dokter setuju bila tekanan darah berada pada angka 160/100 atau lebih tinggi maka akan dikategorikan sebagai berbahaya.<br />
<br />
<br />
Saya mengelompokkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan stroke secara bersama karena mereka saling berhubungan dalam sistem peredaran darah tubuh. Pada kasus serangan jantung, tidak terdapat cukup darah Yang kaya akan nutrisi dan oksigen untuk memberi makan sel-sel jantung. Akibatnya, beberapa sel jantung mati. Saat sel jantung Yang mati cukup banyak, anda akan mendapatkan serangan jantung. Hal ini dapat terjadi secara tiba-tiba sebagai akibat gumpalan kolestrol/kalsium/fibrin pada arteri koroner atau sebuah embolus, yaitu gumpalan darah Yang terlepas dari bagian tubuh Yang lain dan menyumbat pembuluh koroner anda. <br />
<br />
Skenario lain apabila pembuluh koroner anda menjadi spasme, membuat aliran darah tidak lancar, atau anda bisa mempunyai plak-plak kecil Yang tidak stabil dan mengalir menuju jantung dan menyumbat pembuluh koroner sekaligus membuatnya menjadi lebih spasme. Hasil akhir dari keseluruhan kondisi di atas akan menyebabkan kurangnya darah Yang kaya akan nutrisi dan oksigen untuk mempertahankan otot jantung.<br />
<br />
Pada stroke atau “serangan otak” seperti sering disebut orang, jaringan-jaringan otak menjadi rusak karena kurangnya alirah darah. Kurangnya darah tersebut dapat disebabkan adanya gumpalan darah dalam pembuluh darah Yang menyempit karena spasme atau artherosclerosis. Penyebab lainnya adalah ketika pembuluh darah otak mengeluarkan darah seperti kebocoran atau pecah.<br />
<br />
Terdapat banyak perubahan gaya hidup Yang dapat dilakukan seseorang Yang menderita tekanan darah tinggi untuk melawan kondisinya. Perubahan pola makan dengan mengurangi asupan daging merah dan lemak jenuh serta menambah lebih banyak serat dan buah-buahan serta sayuran segar adalah permulaan Yang baik. Asupan garam juga perlu dikurangi dan tentu saja seseorang harus berolah raga secara teratur.<br />
<br />
Saya percaya ada banyak alasan di balik laporan keberhasilan Tahitian Noni dalam membantu penderita tekanan darah tinggi. Pertama, Tahitian Noni (Morinda citrifolia) mengandung scopoletin, Yang telah terbukti secara ilmiah mampu memuaikan pembuluh darah sehingga menghasilkan tekanan darah Yang lebih rendah. Alasan kedua mengapa banyak orang menggunakan noni untuk menolong tekanan darah tinggi karena lebih elastis dan lebih mudah memuai. Alasan ketiga adalah melalui nutrasetikal yang terkandung dalam noni yang mampu meningkatkan kesehatan struktur sel dalam sistern peredaran darah.<br />
<br />
Berdasarkan penelitiannya yang terbaru, dengan standar double-blind, placebo-controlled (standart tertinggi dan ketat dalam riset Medis – Red ), Dr. Mian Ying Wang dari Universitas Illinois di Rockford menernukan bahwa subyek tesnya, perokok berat yang mengkonsumsi 30 hingga 120 CC TAHITIAN NONI@ Juice setiap hari selama 1 bulan, mengalami penurunan tingkat kolesterol sebesar 19% dan trigliserida yang berbahaya sebesar 20%. Sementara kelompok yang diberikan plasebo (ramuan yang secara farmakologis tidak aktif dan digunakan sebagai pembanding dalarn penilaian khasiat suatu obat tertentu – Red) memperlihatkan perubahan yang tidak signifikan dalam tingkat kolesterol dan trigliserida mereka. Penelitian ini mengindikasikan bahwa noni juice dari Tahiti mampu menurunkan tingkat kolesterol seseorang dari tingkat yang berbahaya ke tingkat yang aman dalam waktu hanya 1 bulan.<br />
<br />
Dalarn penelitian saya, dari 1.989 orang yang mengkonsumsi noni juice untuk membantu tekanan darah tinggi mereka, 85% di antaranya melaporkan adanya penurunan. Dari 2.397 orang yang mengkonsumsi noni untuk membantu gejala-gejala penyakit jantung, 77% di antaranya melaporkan gejala-gejala yang lebih ringan. Dan terakhir, dari 1.893 orang yang mengkonsumsi noni untuk membantu gejala-gejala stroke, 51% di antaranya terbantu.<br />
<br />
Takaran Penggunaan Noni: jumlah konsumsi rata-rata dari 85% responden yang mengalami kemajuan kesehatan yang positif untuk tekanan darah tinggi adalah 90 cc setiap hari. Sedangkan mereka yang menderita stroke dan penyakit jantung rata-rata mengkonsurnsi 105 cc setiap hari.chleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-20648770152767193792009-11-30T15:06:00.000-08:002009-12-02T06:57:49.295-08:00KustaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas<br />
Langsung ke: navigasi, cari<br />
Kusta <br />
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal <br />
<br />
Seorang pria berusia 24 tahun yang menderita kusta. <br />
ICD-10 A30. <br />
ICD-9 030 <br />
OMIM 246300 <br />
DiseasesDB 8478 <br />
MedlinePlus 001347 <br />
eMedicine med/1281 derm/223 neuro/187 <br />
MeSH C01.252.410.040.552.386 <br />
<br />
<strong>Kusta </strong>atau <strong>Lepra</strong> atau disebut juga <strong>Penyakit Morbus Hansen, Penyakit Hansen</strong> adalah sebuah <span style="color: blue;">penyakit infeksi kronis</span> yang disebabkan oleh <span style="color: blue;">bakteri Mycobacterium leprae</span>.[1] Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar.[2] Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak, dan<em> mata</em>. Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada <span style="color: blue;">penyakit tzaraath.</span><br />
<br />
<em><strong>Sejarah</strong></em><br />
Konon, kusta telah menyerang manusia sejak 300 SM, dan telah dikenal oleh peradaban Tiongkok kuna, Mesir kuna, dan India.[3] Pada 1995, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat dua hingga tiga juta jiwa yang cacat permanen karena kusta. [4] Walaupun pengisolasian atau pemisahan penderita dengan masyarakat dirasakan kurang perlu dan tidak etis, beberapa kelompok penderita masih dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, seperti India dan Vietnam.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG2tM_in2fuUNEMvkcerL4-dtM91KdwTLj1m7jeYHik-vD9HIMgk-a1ZEx7vVw_8ewGQiKVT2Hdr3mdSw7N-_xoYwzT2Lx7xRUt7q1gff_F0u1tfwD5ZcRCY-J3WTkPs1Ge3lLc24EYO1D/s1600/190px-Leprosy.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG2tM_in2fuUNEMvkcerL4-dtM91KdwTLj1m7jeYHik-vD9HIMgk-a1ZEx7vVw_8ewGQiKVT2Hdr3mdSw7N-_xoYwzT2Lx7xRUt7q1gff_F0u1tfwD5ZcRCY-J3WTkPs1Ge3lLc24EYO1D/s400/190px-Leprosy.jpg" yr="true" /></a>Pengobatan yang efektif terhadap penyakit kusta ditemukan pada akir 1940-an dengan diperkenalkannya dapson dan derivatnya. Bagaimanapun juga, bakteri penyebab lepra secara bertahap menjadi kebal terhadap dapson dan menjadi kian menyebar. Hal ini terjadi hingga ditemukannya pengobatan multiobat pada awal 1980-an dan penyakit ini pun mampu ditangani kembali.<br />
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><br />
Ciri-ciri <br />
</div>Lesi kulit pada paha.Manifestasi klinis dari kusta sangat beragam, namun terutama mengenai kulit, saraf, dan membran mukosa.[5] Pasien dengan penyakit ini dapat dikelompokkan lagi menjadi 'kusta tuberkuloid (Inggris: paucibacillary), kusta lepromatosa <span style="color: blue;">(penyakit Hansen multibasiler),</span> atau kusta multibasiler <span style="color: blue;">(borderline leprosy).</span><br />
<br />
Kusta multibasiler, dengan tingkat keparahan yang sedang, adalah tipe yang sering ditemukan. Terdapat lesi kulit yang menyerupai kusta tuberkuloid namun jumlahnya lebih banyak dan tak beraturan; bagian yang besar dapat mengganggu seluruh tungkai, dan gangguan saraf tepi dengan kelemahan dan kehilangan rasa rangsang. Tipe ini tidak stabil dan dapat menjadi seperti kusta lepromatosa atau kusta tuberkuloid.<br />
(anestetik).<br />
<br />
Kusta tuberkuloid ditandai dengan satu atau lebih hipopigmentasi makula kulit dan bagian yang tidak berasa <br />
<br />
<br />
<br />
Kusta lepormatosa dihubungkan dengan lesi, nodul, plak kulit simetris, dermis kulit yang menipis, dan perkembangan pada mukosa hidung yang menyebabkan penyumbatan hidung (kongesti nasal) dan epistaksis (hidung berdarah) namun pendeteksian terhadap kerusakan saraf sering kali terlambat.<br />
<br />
<br />
<br />
Tidak sejalan dengan mitos atau kepercayaan yang ada, penyakit ini tidak menyebabkan pembusukan bagian tubuh. Menurut penelitian yang lama oleh Paul Brand, disebutkan bahwa ketidakberdayaan merasakan rangsang pada anggota gerak sering menyebabkan luka atau lesi. Kini, kusta juga dapat menyebabkan masalah pada penderita AIDS.[6]<br />
<br />
<br />
<br />
Penyebab<br />
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mycobacterium leprae<br />
<br />
Mycobacterium leprae. <br />
Paket terapi multiobat.Mycobacterium leprae adalah penyebab dari kusta.[2] Sebuah bakteri yang tahan asam M. leprae juga merupakan bakteri aerobik, gram positif, berbentuk batang, dan dikelilimgi oleh membran sel lilin yang merupakan ciri dari spesies Mycobacterium.[7] M. leprae belum dapat dikultur pada laboratorium.[8]<br />
<br />
[sunting] Patofisiologi<br />
Mekanisme penularan yang tepat belum diketahui. Beberapa hipotesis telah dikemukakan seperti adanya kontak dekat dan penularan dari udara. [9] Selain manusia, hewan yang dapat tekena kusta adalah armadilo, simpanse, dan monyet pemakan kepiting.[10] Terdapat bukti bahwa tidak semua orang yang terinfeksi oleh kuman M. leprae menderita kusta, dan diduga faktor genetika juga ikut berperan, setelah melalui penelitian dan pengamatan pada kelompok penyakit kusta di keluarga tertentu. Belum diketahui pula mengapa dapat terjadi tipe kusta yang berbeda pada setiap individu. [11] Faktor ketidakcukupan gizi juga diduga merupakan faktor penyebab.<br />
<br />
Penyakit ini sering dipercaya bahwa penularannya disebabkan oleh kontak antara orang yang terinfeksi dan orang yang sehat.[12] Dalam penelitian terhadap insidensi, tingkat infeksi untuk kontak lepra lepromatosa beragam dari 6,2 per 1000 per tahun di Cebu, Philipina[13] hingga 55,8 per 1000 per tahun di India Selatan.[14]<br />
<br />
Dua pintu keluar dari M. leprae dari tubuh manusia diperkirakan adalah kulit dan mukosa hidung. Telah dibuktikan bahwa kasus lepromatosa menunjukkan adnaya sejumlah organisme di dermis kulit. Bagaimanapun masih belum dapat dibuktikan bahwa organisme tersebut dapat berpindah ke permukaan kulit. Walaupun terdapat laporan bahwa ditemukanya bakteri tahan asam di epitel deskuamosa di kulit, Weddel et al melaporkan bahwa mereka tidak menemukan bakteri tahan asam di epidermis. [15] Dalam penelitian terbaru, Job et al menemukan adanya sejumlah M. leprae yang besar di lapisan keratin superfisial kulit di penderita kusta lepromatosa. Hal ini membentuk sebuah pendugaan bahwa organisme tersebut dapat keluar melalui kelenjar keringat. [16]<br />
<br />
Pentingnya mukosa hidung telah dikemukakan oleh Schäffer pada 1898.[17] Jumlah dari bakteri dari lesi mukosa hidung di kusta lepromatosa, menurut Shepard, antara 10.000 hingga 10.000.000 bakteri.[18] Pedley melaporkan bahwa sebagian besar pasien lepromatosa memperlihatkan adanya bakteri di sekret hidung mereka.[19] Davey dan Rees mengindikasi bahwa sekret hidung dari pasien lepromatosa dapat memproduksi 10.000.000 organisme per hari.[20]<br />
<br />
Pintu masuk dari M. leprae ke tubuh manusia masih menjadi tanda tanya. Saat ini diperkirakan bahwa kulit dan saluran pernapasan atas menjadi gerbang dari masuknya bakteri. Rees dan McDougall telah sukses mencoba penularan kusta melalui aerosol di mencit yang ditekan sistem imunnya. [21] Laporan yang berhasil juga dikemukakan dengan pencobaan pada mencit dengan pemaparan bakteri di lubang pernapasan. [22] Banyak ilmuwan yang mempercayai bahwa saluran pernapasan adalah rute yang paling dimungkinkan menjadi gerbang masuknya bakteri, walaupun demikian pendapat mengenai kulit belum dapat disingkirkan.<br />
<br />
Masa inkubasi pasti dari kusta belum dapat dikemukakan. Beberapa peneliti berusaha mengukur masa inkubasinya. Masa inkubasi minimum dilaporkan adalah beberapa minggu, berdasarkan adanya kasus kusta pada bayi muda.[23] Masa inkubasi maksimum dilaporkan selama 30 tahun. Hal ini dilaporan berdasarkan pengamatan pada veteran perang yang pernah terekspos di daerah endemik dan kemudian berpindah ke daerah non-endemik. Secara umum, telah disetujui, bahwa masa inkubasi rata-rata dari kusta adalah 3-5 tahun.<br />
<br />
[sunting] Pengobatan<br />
Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada pengobatan yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi bakteri) yang lemih terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri menjadi kebal. {ada 1960an, dapson tidak digunakan lagi.<br />
<br />
Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan rifampisin pada 1960an dan 1970an. [24]<br />
<br />
Obat terapi multiobat kusta.Kemudian, Shantaram Yawalkar dan rekannya merumuskan terapi kombinasi dengan rifampisin dan dapson, untuk mengakali kekebalan bakteri.[25] Terapi multiobat dan kombinasi tiga obat di atas pertama kali direkomendasi oleh Panitia Ahli WHO pada 1981. Cara ini menjadi standar pengobatan multiobat. Tiga obat ini tidak digunakan sebagai obat tunggal untuk mencegah kekebalan atau resistensi bakteri.<br />
<br />
Terapi di atas lumayan mahal, maka dari itu cukup sulit untuk masuk ke negara yang endemik. Pada 1985, kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di 122 negara. Pada Pertemuan Kesehatan Dunia (WHA) ke-44 di Jenewa, 1991, menelurkan sebuah resolusi untuk menghapus kusta sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2000, dan berusaha untuk ditekan menjadi 1 kasus per 100.000. WHO diberikan mandat untuk mengembangkan strategi penghapusan kusta.<br />
<br />
Kelompok Kerja WHO melaporkan Kemoterapi Kusta pada 1993 dan merekomendasikan dua tipe terapi multiobat standar.[26] Yang pertama adalah pengobatan selama 24 bulan untuk kusta lepromatosa dengan rifampisin, klofazimin, dan dapson. Yang kedua adalah pengobatan 6 bulan untuk kusta tuberkuloid dengan rifampisin dan dapson.<br />
<br />
Sejak 1995, WHO memberikan paket obat terapoi kusta secara gratis pada negara endemik, melalui Kementrian Kesehatan. Strategi ini akan bejalan hingga akhir 2010.<br />
<br />
Pengobatan multiobat masih efektif dan pasien tidak lagi terinfeksi pada pemakaian bulan pertama.[3] Cara ini aman dan mudah. jangka waktu pemakaian telah tercantum pada kemasan obat.[3]<br />
<br />
[sunting] Epidemiologi<br />
Distribusi penyakit kusta dunia pada 2003.Di seluruh dunia, dua hingga tiga juta orang diperkirakan menderita kusta.[4] India adalah negara dengan jumlah penderita terbesar, diikuti oleh Brasil dan Myanmar.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirQbum8AGVRxv3T-20M0Riqprj_OYAMWRXkr_rhfoxyPZ4NDFYo0NAJTcE5nuV_vWIUIlZynfadQTCaSS8qFReXzMpnfx4PhBpIAmoNRrNwz9Om0Th7UrlB7Fiw2VZYzkSBjc84nEZU6wV/s1600-h/NewsImage.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" er="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirQbum8AGVRxv3T-20M0Riqprj_OYAMWRXkr_rhfoxyPZ4NDFYo0NAJTcE5nuV_vWIUIlZynfadQTCaSS8qFReXzMpnfx4PhBpIAmoNRrNwz9Om0Th7UrlB7Fiw2VZYzkSBjc84nEZU6wV/s640/NewsImage.jpg" /></a><br />
</div>Pada 1999, insidensi penyakit kusta du dunia diperkirakan 640.000, pada 2000, 738.284 kasus ditemukan. Pada 1999, 108 kasus terjadi di Amerika Serikat. Pada 2000, WHO membuat daftar 91 negara yang endemik kusta. 70% kasus dunia terdapat di India, Myanmar, dan Nepal. Pada 2002, 763.917 kasus ditemukan di seluruh dunia, dan menurut WHO pada tahun itu, 90% kasus kusta dunia terdapat di Brasil, Madagaskar, Mozambik, Tanzania dan Nepal.<br />
<br />
[sunting] Kelompok berisiko<br />
Kelompok yang berisiko tinggi terkena kusta adalah yang tinggal di daerah endemik dengan kondisi yang buruk seperti tempat tidur yang tidak memadai, air yang tidak bersih, asupan gizi yang buruk, dan adanya penyertaan penyakit lain seperti HIV yang dapat menekan sistem imun. Pria memiliki tingkat terkena kusta dua kali lebih tinggi dari wanita.<br />
<br />
Tabel 1: Prevalensi pada awal 2006, dan tren penemuan kasus baru pada 2001-2005, tidak termasuk di Eropa <br />
<br />
Daerah Prevalensi terdaftar <br />
(rate/10,000 pop.)<br />
Kasus baru yang ditemukan pada tahun <br />
Awal 2006 2001 2002 2003 2004 2005 <br />
Afrika 40.830 (0.56) 39.612 48.248 47.006 46.918 42.814 <br />
Amerika 32.904 (0.39) 42.830 39.939 52.435 52.662 41.780 <br />
Asia Tenggara 133.422 (0.81) 668.658 520.632 405.147 298.603 201.635 <br />
Mediterania Timur 4.024 (0.09) 4.758 4.665 3.940 3.392 3.133 <br />
Pasifik Barat 8.646 (0.05) 7.404 7.154 6.190 6.216 7.137 <br />
Total 219.826 763.262 620.638 514.718 407.791 296.499 <br />
<br />
Tabel 2: Prevalensi dan Penemuan <br />
Negara Prevalensi terdaftar <br />
(rate/10,000 pop.)<br />
Penemuan kasus baru <br />
(rate/100,000 pop.)<br />
Awal 2004 Awal 2005 Awal 2006 Selama 2003 Selama 2004 Selama 2005 <br />
Brasil 79.908 (4.6) 30.693 (1.7) 27.313 (1.5) 49.206 (28.6) 49.384 (26.9) 38.410 (20.6) <br />
Republik Demokratik Kongo 6.891 (1.3) 10.530 (1.9) 9.785 (1.7) 7.165 (13.5) 11.781 (21.1) 10.737 (18.7) <br />
Madagaskar 5.514 (3.4) 4.610 (2.5) 2.094 (1.1) 5.104 (31.1) 3.710 (20.5) 2.709 (14.6) <br />
Mozambik 6.810 (3.4) 4.692 (2.4) 4.889 (2.5) 5.907 (29.4) 4.266 (22.0) 5.371 (27.1) <br />
Nepal 7.549 (3.1) 4.699 (1.8) 4.921 (1.8) 8.046 (32.9) 6.958 (26.2) 6.150 (22.7) <br />
Tanzania 5.420 (1.6) 4.777 (1.3) 4.190 (1.1) 5.279 (15.4) 5.190 (13.8) 4.237 (11.1) <br />
Total 112.092 60.001 53.192 80.707 81.289 67.614 <br />
<br />
Sebagaimana yang dlaporkan oleh WHO pada 115 negara dan teritori pada 2006 dan diterbitkan di Weekly Epidemiological Record, prevalensi terdaftar kusta pada awal tahun 2006 adalah 219.826 kasus.[27] Penemuan kasus baru pada tahun sebelumnya adlaah 296.499 kasus. Alasan jumlah penemuan tahunan lebih tinggi dari prevalensi akhir tahun dijelaskan dengan adanya fakta bahwa proporsi kasus baru yang terapinya selesai pada tahun yang sama sehingga tidak lagi dimasukkan ke prevalensi terdaftar. Penemuan secara globa terhadap kasus baru menunjukkan penurunan.<br />
<br />
Tabel 1 menunjukkan penemuan kasus secara global menurun sejak 2001. Tabel 2 menunjukkan situasi kusta pada enam negara utama.chleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7126997637215753921.post-58109781813538552682009-11-29T15:51:00.000-08:002009-12-02T06:42:08.750-08:00<div style="text-align: left;"><span style="color: blue; font-size: x-large;">Mendeteksi kanker payudara dengan mamografi</span><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Rekan semua, ada beberapa metode pemeriksaan dan pendeteksian kanker payudara. Ada yang berupa gambar atau citra payudara, ada juga yang berupa laporan hasil uji laboratorium patologi. Salah satu metode yang mampu menangkap ketidaknormalan payudara dengan gambar adalah mamografi. Apa itu mamografi? bagaimana pemeriksaan dilakukan? Bagaimana gambar yang dihasilkan? Berikut ini uraiannya…<br />
<br />
</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTu104jt8KFwNVFJqax8PzQOWoMW8ykz7LmIxKK_uo47a_f3ivkIaSvt5J2H3v81KERZbqiaA7SUroQTFZ0SjSMxQbwWSu_3y2hofnGd2K0xTYiWgs5rOsvGalm86CqTel94Cd8ENlsZLI/s1600/dig-mamomachine-300x242.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTu104jt8KFwNVFJqax8PzQOWoMW8ykz7LmIxKK_uo47a_f3ivkIaSvt5J2H3v81KERZbqiaA7SUroQTFZ0SjSMxQbwWSu_3y2hofnGd2K0xTYiWgs5rOsvGalm86CqTel94Cd8ENlsZLI/s320/dig-mamomachine-300x242.jpg" yr="true" /></a><br />
</div><div style="text-align: left;">Mamografi (mammography) merupakan metode pencitraan payudara dengan menggunakan sinar X berdosis rendah. Tes yang sesungguhnya disebut mammogram. Terdapat dua tipe mammogram. Pertama, screening mammogram ditujukan untuk wanita dengan payudara yang tak bermasalah. Mencakup dua pencitraan sinar X untuk masing-masing payudara.<br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Kedua, diagnostic mammogram yang dilakukan untuk mengevaluasi ketidaknormalan pada pasien baru ataupun pasien lama yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan (sebagai contoh, wanita dengan kanker payudara yang ditangani dengan lumpectomy atau pengangkatan benjolan payudara). Sinar X tambahan dari sudut lain ataupun pencitraan khusus pada area tertentu (yang diduga ada kanker) pun dilakukan.<br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEu4bBrVTTCRhlp_xZBEO1orZwl4BqhLE7OwPCY8XV4TrJgh00X0oT2WEzITQGEwOVvCoMGya11e-0PwN4Bf11znxDi6YeBmPdlpjaaOeY31N7NWya06apSVOylNce81YKlUAkTIBc8F0e/s1600/mamo-obliquepose-150x150.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEu4bBrVTTCRhlp_xZBEO1orZwl4BqhLE7OwPCY8XV4TrJgh00X0oT2WEzITQGEwOVvCoMGya11e-0PwN4Bf11znxDi6YeBmPdlpjaaOeY31N7NWya06apSVOylNce81YKlUAkTIBc8F0e/s320/mamo-obliquepose-150x150.jpg" yr="true" /></a><br />
</div><div style="text-align: left;">Mammogram dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, tempat praktik dokter ataupun fasilitas kesehatan lainnya yang menyediakan pemeriksaan payudara ini. Di Amerika Serikat, sejak 1 Oktober 1994, mammogram hanya dapat dilakukan di tempat yang mendapat sertifikat dari Food and Drug Administration (FDA). Tempat yang memiliki sertifikat FDA, secara resmi mendapat izin praktik, mengintepretasi gambar, serta mengembangkan mammogram.<br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Sebelum pemeriksaan, pasien akan diminta untuk mengisi formulir yang berisi informasi tingkat risiko kanker payudara serta mamografi yang dibutuhkan. Pasien akan dimintai keterangan tentang data diri dan sejarah kanker di keluarganya, detil menstruasi, catatan kelahiran, kontrasepsi yang digunakan, implant payudara, <br />
<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiouaneq0_Km_NweR4pUnIECktdPhjpWpifWvkC3X1s6HDJ_blMcFN9g4FxlVNMkQksGaK1Xo5Q7j4baExbT0kw3l-Laao_5mgHFI0Ue6uQpSMMIQM72HKqmkOkbcFMRBgQ6tPjQC-9Yink/s1600/mamo-ringhtbreast-300x200.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiouaneq0_Km_NweR4pUnIECktdPhjpWpifWvkC3X1s6HDJ_blMcFN9g4FxlVNMkQksGaK1Xo5Q7j4baExbT0kw3l-Laao_5mgHFI0Ue6uQpSMMIQM72HKqmkOkbcFMRBgQ6tPjQC-9Yink/s320/mamo-ringhtbreast-300x200.jpg" yr="true" /></a><br />
</div><div style="text-align: left;">operasi payudara yang pernah dijalani, usia, serta terapi sulih hormonal (biasanya untuk wanita yang telah menopause). Mammogram sangat dianjurkan kepada wanita usia 40 tahun ke atas. Informasi tentang SADARI (periksa payudara sendiri) serta isu kesehatan payudara lainnya biasanya juga diberikan sebagai tambahan penjelasan.<br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Biasanya, mammogram dilakukan setelah ada diagnosis dari dokter, namun pasien juga dapat langsung datang ke tempat pemeriksaan (self-referral), dan sebelum dilakukan mammogram, pasien akan diminta keterangannya tentang apakah ada benjolan payudara, cairan yang keluar dari puting payudara, nyeri payudara, dan beberapa hal lain terkait tanda-tanda kanker payudara.<br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Posisi Saat Mammogram<br />
</div><div style="text-align: left;">Pasien akan diminta membuka baju dari pinggang ke atas dan diganti dengan pakaian rumah sakit. Kemudian berdiri di depan mesin mamografi. Penyinaran dilakukan satu per satu payudara dengan menempatkan payudara di atas penjepit lembar filem dari plastik atau metal. Kemudian, payudara akan ditekan sedatar mungkin diantara penjepit filem dan kotak plastic yang disebut paddle, yang menekan payudara dari atas ke bawah. Posisi ini disebut frontal-position. Proses berlangsung hanya beberapa detik saat sinar X dipancarkan. Tekanan yang baik dapat dirasakan tidak nyaman, tetapi hal ini diperlukan untuk menghasilkan gambar yang jelas dari seluruh jaringan payudara<br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
Langkah selanjutnya, pasien berposisi di samping mesin mamografi. Penjepit filem akan dinaikan sehingga sisinya persis dengan posisi luar payudara, sedangkan sudutnya menyentuh ketiak. Paddle akan menekan payudara kembali beberapa detik saat sinar X dipancarkan. Prosedur ini akan diulang untuk payudara satunya. Posisi ini disebut oblique-position. Totalnya empat sinar X, dua untuk masing-masing payudara. Sinar X tambahan dan teknik khusus biasanya diperlukan untuk mammogram diagnostic.<br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Mamogram dilihat dan diintepretasikan oleh seorang ahli radiology. Jika ditemukan area yang dicurigai atau menampakkan ketidaknormalan, sinar X tambahan akan direkomendasikan dan dapat dilakukan pada waktu yang sama. Namun biasanya, mammogram lanjutan akan dilakukan beberapa hari kemudian.<br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Pemeriksaan dengan mamografi biasanya membutuhkan waktu 15 sampai 30 menit. Pasien dengan mammogram diagnostic dapat membutuhkan waktu sampai 1 jam.<br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Perkembangan Teknologi Mamografi Digital<br />
</div><div style="text-align: left;">Sebuah riset penting bernama DMIST (Digital Mammographic Imaging Screening Trial) yang disponsori New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa 65% wanita akan diuntungkan dari penggunaan digital mamografi, dibandingkan mamografi tradisional yang menggunakan filem.<br />
</div><div style="text-align: left;">Wanita tersebut adalah:<br />
</div><div style="text-align: left;">- Wanita dibawah 50 tahun (tanpa memandang tingkat kepadatan jaringan payudaranya).<br />
</div><div style="text-align: left;">- Wanita segala usia dengan jaringan payudara yang heterogeneously dense (sangat padat) atau extremely dense (kepadatan ekstrem). <br />
</div><div style="text-align: left;">- Wanita pada masa pre atau perimenopausal disegala usia (didefinisikan sebagai wanita yang mendapat menstruasi terakhir 12 bulan sebelum mamografi). <br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Di Amerika, National Cancer Institute (NCI) merekomendasikan:<br />
</div><div style="text-align: left;">- Wanita usia 40 tahun harus periksa mamografi setiap satu atau dua tahun <br />
</div><div style="text-align: left;">- Wanita usia 50 tahun keatas harus periksa setiap satu atau dua tahun. <br />
</div><div style="text-align: left;">- Wanita dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi harus berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan mamografi sebelum usia 40 tahun. <br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Pada mamografi dengan filem (telah digunakan selama 35 tahun), gambar dihasilkan di lembar filem tersebut. Sekali gambar dihasilkan, tidak dapat dilakukan perubahan ataupun pengulangan. Jika gambar kurang terang, tidak dapat diperbaiki. Berbeda dengan mamografi digital yang menghasilkan gambar elektronik, gambar dapat diolah serta disimpan langsung di dalam komputer. Dengan teknologi digital, sensitivitas yang lebih tinggi dapat diciptakan dan akan sangat membantu pasien dengan ketidaknormalan payudara<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeKtFvXJ8QnTsg-bFBgqzTBPFcumPkobMJmI9AnGl_a4Gc80tFUfDY9OqQplfpgJRVgNTLzn7fba_KJvN9ElZPuYgIPcAuCgBQZVF8XW5djAz1JQ3xHJRt8DouJZK5hn6iHrEB8TZVQnCm/s1600/digitalmamo-300x265.gif" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeKtFvXJ8QnTsg-bFBgqzTBPFcumPkobMJmI9AnGl_a4Gc80tFUfDY9OqQplfpgJRVgNTLzn7fba_KJvN9ElZPuYgIPcAuCgBQZVF8XW5djAz1JQ3xHJRt8DouJZK5hn6iHrEB8TZVQnCm/s320/digitalmamo-300x265.gif" yr="true" /></a><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFgWYnaquYacWz2xHqFIi3qKNEEnptEGDDicdl7_ocd0oUmi6zKFGqof0Ug5DPot1Xd_EEJJFgOADZTi5JVSooYaxFeCBULS_H_4FRQt2YfkhCPqPMLx1F6JXhhzfv6xuqAQvO-KqA2eOl/s1600/screenmamo-300x263.gif" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFgWYnaquYacWz2xHqFIi3qKNEEnptEGDDicdl7_ocd0oUmi6zKFGqof0Ug5DPot1Xd_EEJJFgOADZTi5JVSooYaxFeCBULS_H_4FRQt2YfkhCPqPMLx1F6JXhhzfv6xuqAQvO-KqA2eOl/s320/screenmamo-300x263.gif" yr="true" /></a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">sejak 1990,tingakt kematian wanita akibat kanker paudara telah menurun. Hal ini diyakini karena kemjuan teknologi deteksi kanker payudara serta meningkatnya kesadaran wanita untuk memeriksakan payudaranyasecara dini.<br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">sumber: <a href="http://www.breastcancer.org/">http://www.breastcancer.org/</a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> <a href="http://www.trikobe.org/">http://www.trikobe.org/</a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="http://www.dximaging.com/">http://www.dximaging.com/</a><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div>chleosahttp://www.blogger.com/profile/12211011400949500513noreply@blogger.com0